Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengatakan Kementerian PU turut berkontribusi dalam upaya menurunkan emisi GRK dengan mengatur pemenuhan mandatory dan sukarela terhadap Standar Teknis Bangunan Gedung Hijau (BGH).
"Ini yang diatur dalam Permen PUPR Nomor 21 Tahun 2021 dan Bangunan Gedung Cerdas (BGC) pada Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2023,” ujar Wamen Diana dalam keterangan tertulis, Jumat, 9 Mei 2025.
Prinsip BGH dan BGC mengusung konsep reduce, reuse, recycle serta pendekatan siklus hidup untuk mencapai net zero emission pada 2060. Penerapannya dilakukan melalui desain pasif dan sistem aktif terintegrasi yang efisien dalam penggunaan energi.
Teknologi seperti Building Information Modelling (BIM) juga diterapkan untuk menganalisis beban energi secara presisi dalam mewujudkan konstruksi berkelanjutan.
Baca juga: Gunakan Bahan Bekas Pakai, Karya Arsitektur Ini Tetap Memukau |
“Di tengah krisis iklim dan disrupsi teknologi, arsitektur berperan penting dalam mereduksi emisi karbon di sektor bangunan. Upayanya antara lain melalui penggunaan energi bersih, prinsip Bangunan Gedung Hijau dan Cerdas, pemanfaatan BIM, inovasi material lokal, serta penguatan kapasitas SDM agar arsitek dapat merancang secara sadar dan bertanggung jawab,” ungkap dia.
Wamen Diana menghadiri pembukaan ARCH:ID 2025 yang diselenggarakan oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang. Kegiatan konferensi dan pameran arsitektur yang diadakan pada 8-11 Mei 2025 ini mengusung tema “Performative Archipelago”.
“Tema yang diusung pada tahun ini menekankan pada konsep arsitektur performatif yang sangat relevan di Indonesia, karena keunggulan geografis sebagai negara kepulauan serta kekayaan alam dan budayanya,” kata Diana.
Dirinya menekankan bahwa ARCH:ID dapat menjadi ruang kolaborasi lintas profesi, arsitek, insinyur, pengembang, kontraktor, akademisi, pemerintah, dan masyarakat, untuk memperkuat nilai lokal, mendorong inovasi dan bersama-sama membangun masa depan arsitektur Indonesia yang berkelanjutan.
Presiden IAI Georgius Budi Yulianto mengatakan ARCH:ID 2025 merupakan tahun ke-lima penyelenggaran forum ini.
“ARCH:ID 2024 menggaet sekitar 22 ribu pengunjung, kami harap tahun ini bisa mencapai lebih dari 30 ribu pengunjung. Tema yang diusung tahun ini merupakan refleksi dan tantangan atas realitas kepulauan yang kita punya, beragam tapi berdaya cipta,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id