Colliers Indonesia merilis Market Insights mengenai konsekuensi pasar properti Indonesia dalam situasi perlambatan ekonomi global.
Colliers Indonesia Head of Capital Markets & Investment Services Steve Atherton menyebutkan ekspektasinya adalah ekonomi Indonesia akan berada dalam posisi yang relatif kuat.
"Terutama untuk menghadapi resesi global yang tertunda, karena ekonomi konsumen domestik kita yang kuat dan sektor pertambangan dan komoditas yang sehat," katanya dalam laporan, Selasa, 6 September 2022.
Menurutnya, ada beberapa pengaruh kondisi global saat ini terhadap pasar properti Indonesia, antara lain akan semakin banyak tekanan pada Bank Indonesia (BI) untuk mengikuti dan menaikkan suku bunga lebih lanjut.
"Pada akhirnya, hal ini akan mempengaruhi cost of fund bagi pengembang, investor, dan pengguna akhir di Indonesia," jelasnya.
Baca juga: Mulai Investasi Properti, Simak 7 Tips Berikut Ini |
"Pemilik tanah dan pengembang lokal dengan bank tanah di kelas aset seperti perumahan, kotapraja, logistik, pusat data, akan berada dalam posisi terbaik untuk menarik investasi asing dan lokal baru," ungkapnya.
Colliers berharap untuk melihat lebih banyak investasi dan aktivitas pengembangan dalam proyek-proyek penggunaan campuran di dekat stasiun transit seperti MRT dan LRT.
"Investor kontrarian (lokal dan asing) dapat menjadi faktor karena pasar properti lokal mengalami lebih banyak keterbatasan dalam hal permintaan jangka pendek dan beberapa bentuk kesulitan, seperti pinjaman bank yang gagal bayar dan meningkatnya tekanan untuk membayar bunga dan pinjaman yang ditangguhkan," ujar Steve.
Colliers mungkin melihat beberapa investasi oportunistik karena investor pelawan berharap untuk memperoleh properti dengan harga terjangkau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News