Jakarta: Properti, khususnya subsektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran, telah menyumbangkan Rp122,9 triliun investasi nasional. Angka tersebut 7,2 persen dari total realisasi investasi nasional tahun lalu.
“Kalau kita melihat dari angka tahun sebelumnya, bahwa memang realisasi di sektor properti kontribusinya adalah sebesar 7,2 persen dari total realisasi investasi nasional,” kata Direktur Pengembangan Promosi Kementerian Investasi/BKPM Rakhmat Yulianto dikutip dari Antara, Kamis, 17 April 2025.
Menurut Rakhmat, properti menempati peringkat keempat besar sektor yang berkontribusi paling signifikan sepanjang 2024. Selain properti, empat subsektor yang masuk dalam lima besar realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tahun lalu adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya (13,9 persen atau Rp238,4 triliun).
Kemudian ada transportasi, gudang dan telekomunikasi (11,1 persen atau Rp189,9 triliun), pertambangan (10,8 persen atau Rp184,7 triliun); dan jasa lainnya (7 persen atau Rp120,8 triliun).
Adapun realisasi investasi Januari-Desember 2024 secara keseluruhan adalah sebesar Rp1.714,2 triliun, meningkat 20,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Baca juga: Pengaruh Tarif Trump bagi Sektor Properti di Indonesia |
Selain itu, Rakhmat mengatakan, sektor properti termasuk perumahan, kawasan industri dan perkantoran, juga berkontribusi sebesar 9,33 persen terhadap realisasi investasi nasional selama lima tahun terakhir.
“Realisasi investasi didominasi oleh PMDN sebesar Rp350,13 triliun atau 65 persen pada 2020-2024,” ujar Rakhmat.
Sementara, Jakarta, Jawa Barat, Banten, Bali, dan Maluku Utara menjadi lima lokasi yang menjadi tujuan investasi PMA dan PMDN selama periode 2020-2024.
“Lalu kalau kita lihat dari tren (penanam modal) luar negeri, Singapura, Tiongkok, dan Hong Kong masih memegang peran penting karena memegang nilai besar,” kata dia.
Di sisi lain, secara umum dibutuhkan investasi senilai Rp13.032,8 triliun untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen.
Pada rentang waktu 2015-2024, PDB sektor real estate mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 5,31 persen. Sektor real estate dan konstruksi berkontribusi sebesar 6,74 persen terhadap tenaga kerja nasional pada 2020-2024.
“Untuk 2025-2029, kami membutuhkan dana, perkiraan kami adalah sebesar Rp13.000 triliun lebih. Ini juga diharapkan mampu menciptakan rumah berkualitas seiring dengan menciptakan sebanyak 3,3 juta lapangan kerja,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di