"Ini ikon yang memiliki sejarah panjang," kata Gubernur Anies Baswedan ketika meresmikan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (25/7/2018) malam.
baca juga: Irian Barat yang kesepian di tengah Jakarta
Dipaparkannya sejarah panjang Lapangan Banteng dimulai ketika namanya masih Paviliun. Setelah perang Waterloo yang merupakan terakhir Napoleon yang berlangsung di Eropa dan merambat hingga ke Jawa, namanya berubah menjadi Lapangan Singa alias Waterlooplein.
Baru setelah proklamasi kemerdekaan, namanya lebih dikenal sebagai Lapangan Banteng. Padahal tidak ada patung banteng di sana. Asal usul banteng dijadikan nama diduga bahwa pada masa lalu ketika masih berupa hutan belantara banyak terdapat banteng atau sapi liar di sana.
Lapangan Banteng juga merupakan monumen bagi perjuangan pembebasan Irian Barat. Peristiwa bersejarah ini diperingati dengan adanya tugu Pembebasan Irian Barat di tengah lapangan. Tugu dibuat berdasar sketsa yang dibuat Gubernur Jakarta 1964-1965 Hendrik Hermanus Joel 'Henk' Ngantung.
"Kita semua mengetahui ketika Tanah Air Merdeka, namun sebagian wilayah masih berada dalam belenggu imperialisme Belanda," kata Anies mengutip Gubernur Irian Barat, Zainal Abidin Syah.
"Semoga ini bisa menjadi inspirasi bahwa kita semua memiliki kesetaraan kesempatan sebagaimana kita membebaskan saudara-saudara kita di Papua. Ini juga bagian dari apresiasi kepada semua pihak yang sudah bekerja. Semoga ini bisa menjadi salah satu ikon kebanggaan Jakarta dan Indonesia," sambungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News