Suasana malam di Lapangan Banteng tidak lagi angker dan rawan seperti bertahun-tahun lalu. Antara Foto/Akbar Nugro Gumay
Suasana malam di Lapangan Banteng tidak lagi angker dan rawan seperti bertahun-tahun lalu. Antara Foto/Akbar Nugro Gumay

Revitalisasi Lapangan Banteng

Lapangan Banteng, dari Belgia hingga Papua

Rizkie Fauzian • 26 Juli 2018 14:34
Jakarta: Sebelum dikenal sebagai Lapangan Banteng, ada beberapa nama lain yang disandang lapangan penuh sejarah ini. Uniknya tidak ada kejelasan asal usul kata banteng bisa disematkan menjadi nama lapangan di kawasan Senen, Jakarta Pusat, ini.
 
"Ini ikon yang memiliki sejarah panjang," kata Gubernur Anies Baswedan ketika meresmikan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (25/7/2018) malam.
 

baca juga: Irian Barat yang kesepian di tengah Jakarta


Dipaparkannya sejarah panjang Lapangan Banteng dimulai ketika namanya masih Paviliun. Setelah perang Waterloo yang merupakan terakhir Napoleon yang berlangsung di Eropa dan merambat hingga ke Jawa, namanya berubah menjadi Lapangan Singa alias Waterlooplein.
 
Lapangan Banteng, dari Belgia hingga PapuaDi tengah lapangan ada patung singa sebagai peringatan atas kemenangan kemenangan Jerman-Belanda-Inggris terhadap pasukan Prancsis pimpunan Napoleon Bonaparte di Waterloo pada 18 Juni 1815 di Waterloo, Belgia.

Baru setelah proklamasi kemerdekaan, namanya lebih dikenal sebagai Lapangan Banteng. Padahal tidak ada patung banteng di sana. Asal usul banteng dijadikan nama diduga bahwa pada masa lalu ketika masih berupa hutan belantara banyak terdapat banteng atau sapi liar di sana.
 
Lapangan Banteng juga merupakan monumen bagi perjuangan pembebasan Irian Barat. Peristiwa bersejarah ini diperingati dengan adanya tugu Pembebasan Irian Barat di tengah lapangan. Tugu dibuat berdasar sketsa yang dibuat Gubernur Jakarta 1964-1965 Hendrik Hermanus Joel 'Henk' Ngantung.
 
"Kita semua mengetahui ketika Tanah Air Merdeka, namun sebagian wilayah masih berada dalam belenggu imperialisme Belanda," kata Anies mengutip Gubernur Irian Barat, Zainal Abidin Syah.
 
"Semoga ini bisa menjadi inspirasi bahwa kita semua memiliki kesetaraan kesempatan sebagaimana kita membebaskan saudara-saudara kita di Papua. Ini juga bagian dari apresiasi kepada semua pihak yang sudah bekerja. Semoga ini bisa menjadi salah satu ikon kebanggaan Jakarta dan Indonesia," sambungnya.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan