Pembangunan amphitheater jadi salah satu bagian baru dalam proses revitalisasi Lapangan Banteng. Meski demikian, monumen Pembebasan Irian Barat tetap menjadi perhatian utama rencana revitalisasi tersebut.
"Di situ ada monumen yang menjadi pusat perhatian. Makanya kita buat tinggi amphitheater tidak melebihi pedestal monumen, itu buat tempat pertunjukaan," kata kata arsitek HAP Architects, Yori Antar kepada Medcom.id.
Di sisi kiri monumen terdapat areal khusus sebagai tempat pengibaran bendera. Di situ bisa digelar upacara atau kegiatan seremonial lain yang melibatkan bendera dalam jumlah banyak.
"Misal sedang ada KTT OPEC, Olimpiade, Asian Games dan sebagainya. Bendera peserta bisa dipajang dan ada lampu juga di bawahnya. Bisa juga untuk kegiatan 17-an, upacara nasional juga bisa," jelasnya.

Lapak bagi pelaku UMKM disediakan di bawah amphiteater. Keberadaannya penting untuk memenuhi kebutuhan jajanan para pengunjung sekaligus meramaikan suasana. Namun harus tetap terintegrasi dalam konsep desain baru ruang publik ini.
"Kita harus bikin bukan ruang sakral yang jadinya malah mati. Jangan dibuat death monumen, kita harus buat living monumen," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News