Dengan nilai investasi mencapai USD1,2 miliar atau sekitar Rp19,2 triliun (kurs Rp16.311), Jeddah Tower merupakan bagian dari megaproyek Kingdom City yang bernilai USD20 miliar. Proyek ambisius ini digarap oleh firma arsitektur ternama Adrian Smith + Gordon Gill Architecture (AS+GG).
Setelah sempat terhenti, konstruksi kembali berjalan sejak Januari 2025 dan ditargetkan selesai pertengahan 2028.
Perpaduan modernitas dan budaya lokal
Desain Jeddah Tower terinspirasi dari lipatan daun tanaman gurun yang menjulang tinggi. Denah tiga kelopak yang meruncing melambangkan pertumbuhan, kemakmuran, dan penghormatan budaya.Baca juga: Daftar Kota dengan Gedung Pencakar Langit Terbanyak, Asia Dominasi Peringkat |
Salah satu sayap bangunan ini bahkan diarahkan langsung menghadap Kota Suci Mekah. Selain itu, untuk menahan beban di ketinggian ekstrem, desain berbentuk huruf Y dipilih karena memberikan kekuatan struktural, privasi antar unit, dan pemandangan luas ke seluruh Kota Jeddah.
Menara ini akan memiliki ruang observatorium tertinggi di dunia di lantai 157, setinggi 630 meter, serta Sky Terrace berdiameter 30 meter yang awalnya direncanakan sebagai helipad.
Konstruksi efisien dan tahan angin
Berbeda dari Burj Khalifa yang bertingkat-tingkat, Jeddah Tower menggunakan desain meruncing mulus yang memungkinkan penggunaan formwork berulang sehingga mempercepat pembangunan.Fondasi menara diperkuat 270 tiang pancang hingga kedalaman 105 meter, sementara bentuk aerodinamisnya membantu memecah beban angin di ketinggian.
Jika berjalan sesuai rencana, Jeddah Tower akan menjadi ikon baru arsitektur global, simbol ambisi, dan kemajuan Arab Saudi di panggung dunia. (Sultan Rafly Dharmawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id