Jakarta: Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 dinilai dapat menjadi instrumen utama melawan covid-19. Asalkan, masyarakat yang akan menggunakan hak pilihnya menaati protokol kesehatan covid-19.

"Dalam perspektif kami, pilkada dapat menjadi instrumen yang menggerakkan elemen-elemen di tingkat pusat hingga daerah, bahkan organisasi masyarakat dalam memerangi covid-19," ujar Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kementerian Dalam Negeri Akmal Malik dalam diskusi virtual, Senin, 11 Okotober 2020.

Akmal menjelaskan ada kurang lebih 730 pasangan calon kepala daerah yang akan bertarung di Pilkada 2020. Pasangan calon dan tim sukses harus terus menyosialisasikan protokol kesehatan sehingga penyebaran virus korona bisa dicegah, terutama saat pilkada.

"Ini adalah kekuatan yang luar biasa," ucap dia.

Menurut dia, sinergi antara pasangan calon dan masyarakat dalam memerangi covid-19 sudah mulai terlihat di sejumlah daerah. Ada pasangan calon yang menggelar kampanye secara virtual hingga kampanye dengan membagikan masker serta hand sanitizer.

Baca: 14 Provinsi Penyelenggara Pilkada 2020 Bebas Zona Merah Covid-19

Upaya itu dinilai telah membuahkan hasil yang maksimal. Sebanyak 14 provinsi yang menggalar pilkada sudah terbebas dari zona merah penyebaran covid-19.

"Kami optimistis (suksesnya pilkada) karena angka-angkanya justru menunjukkan terjadinya hal-hal yang cukup baik di wilayah yang melaksanakan pilkada," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((AZF))