Serang: Acara Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
Yandri Susanto, yang sempat dikririk eks Menko Polhukam Mahfud MD, disebut tidak steril dari atribut politik.
Acara haul ke-2 ibu dari Yandri sekaligus peringatan Hari Santri 2024 tersebut berlangsung di Pondok Pesantren (Ponpes) Bai Mahdi Sholeh Ma'mun, Kabupaten Serang, Banten, Selasa, 22 Oktober 2024.
Alat Peraga Kampanye (APK) berupa baliho calon Bupati dan Wakil Bupati Serang, Ratu Rachmatu Zakiyah-Najib Hamas terpampang di dalam area ponpes seakan menyambut para tamu undangan.
Aula ponpes yang menjadi tempat utama acara tersebut juga terlihat sejumlah stiker kampanye. Dokumentasi/ istimewa.
Aula ponpes yang menjadi tempat utama acara tersebut juga terlihat sejumlah stiker Paslon nomor urut 2, Zakiyah-Najib. Bahkan Calon Bupati Serang dalam beberapa kesempatan diajak berswafoto oleh para tamu, Ratu Rachmatu Zakiyah tak sungkan mengacungkan dua jari sebagai simbol nomor urut pencalonannya.
Sementara Yandri Susanto mengaku tidak tahu ada stiker Zakiyah-Najib di tempat acara berlangsung. Ia berdalih bahwa stiker tersebut bekas kegiatan sebelumnya.
"Nggak tahu saya (ada stiker) mungkin itu bekas kegiatan sebelumnya," kata Yandri yang merupakan suami Ratu Rachmatu Zakiyah.
Diketahui dalam kegiatan tersebut Mendes PDT Yandri Susanto mengundang para kepala desa, sekretaris desa, staf desa, ketua RT, RW, kader PKK serta Posyandu di Kabupaten Serang. Kendati demikian, Yandri Susanto menjelaskan bahwa kegiatan tersebut murni haul ibundanya.
"Acara ini tidak ada kaitan dengan apa namanya kaitan unsur politiknya. Ini murni adalah haul emak kami, kami juga nggak mau Ini ditunggangi dengan apa pun, karena emak kami itu orang hebat ya," ungkap Yandri.
Yandri juga tak menampik mengundang para kepala desa, staf sesa, ketua RT, RW, kader PKK serta Posyandu. Bahkan kata Yandri, Pj Gubernur Banten, Al Muktabar turut diundang. Namun ia memastikan tak ada pengerahan massa. "Nggak ada pengarahan tadi kan dengar langsung," pungkasnya.
Namun saat ditanya apakah Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Ketua DPD Partai Golkar, sekaligus lawan politiknya di Pilkada Kabupaten Serang diundang atau tidak, Yandri mengaku tidak tahu. “Kalau detailnya saya belum tahu karena yang undang bukan saya daftarnya, panitia,” kilahnya.
Sebelumnya Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menegur keras Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Yandri Susanto, terkait penggunaan kop surat resmi kementerian untuk keperluan pribadi.
Surat tersebut yang dikeluarkan pada 21 Oktober 2024, berisikan undangan acara Haul (peringatan hari wafat) ke-2 ibu Yandri Susanto di Pondok Pesantren BAI Mahdi Sholeh Ma'mun, yang diselenggarakan pada 22 Oktober 2024.
Dalam surat tersebut, Yandri mengundang sejumlah pejabat desa seperti kepala desa, sekretaris desa, ketua RT/RW, hingga kader PKK dan Posyandu di wilayah Kramat Watu, Kabupaten Serang, untuk menghadiri acara tersebut. Acara ini sekaligus menjadi syukuran Hari Santri yang dirangkai dalam satu peringatan.
Surat resmi ini menggunakan kop surat Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal Republik Indonesia, lengkap dengan tanda tangan resmi Yandri dan stempel kementerian. Narasi di dalamnya menunjukkan kehadiran para undangan dalam kapasitas formal, meski acara tersebut jelas bersifat pribadi dan keluarga.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DEN))