Jakarta: Lembaga survei Populi Center menilai perbedaan hasil survei terakhir dan hitung cepat sebagai hal yang wajar. Karena, ada jeda waktu sekitar dua minggu yang bisa dimanfaatkan tim pemenangan pasangan calon untuk memenangkan jagoannya.
"Itu kan sangat wajar, setelah survei itu kan seminggu atau dua minggu sebelum pemilihan itu ada intervensi dari partai, tim pemenangan, jadi mungkin sudah berkembang. Jadi tidak bisa margin of error survei dipakai saat quick count," kata Direktur Populi Center Usep S Ahyar saat berbincang dengan
Medcom.id, Minggu, 1 Juli 2018.
Baca: LSI Jelaskan Kenaikan Suara Pasangan Asyik dan Sudirman-Ida
Usep menjelaskan, survei dilakukan untuk mengukur elektabilitas pasangan calon. Survei ini bertujuan mengetahui opini publik terhadap pasangan calon. Hasil survei akan menjadi acuan partai politik atau tim pemenangan mengambil tindakan untuk memenangkan jagoannya.
Sementara, hitung cepat merupakan hasil pengumpulan data yang didapatkan di tempat pemungutan suara (TPS). Usep menyebut, lembaga survei memakai sampel dalam mengumpulkan data hitung cepat. Tapi, tingkat kepercayaan hitung cepat lebih tinggi mencapai 99 persen.
"Nah mengukur hasil hitung cepat bukan (dengan) margin of errror pada saat survei, itu keliru, (itu) dua hal yang berbeda," jelas Usep.
Terkait Pilkada Jabar, Usep menilai peningkatan perolehan suara pasangan Sudrajat dan Ahmad Syaikhu sangat wajar. Tim pemenangan menyadari perolehan elektabilitas yang rendah saat survei terakhir yang dilakukan beberapa lembaga.
Baca: Ahmad Muzani Ogah Percaya Hasil Hitung Cepat
Tim pemenangan pun melakukan intervensi sebelum pemilihan berlangsung. "Intervensinya itu pada saat Ramadan, kelihatan itu mampu memberikan insentif elektabilitas, memperbanyak elektabilitas Sudrajat dan Syaikhu," jelas Usep.
Usep menambahkan, pasangan Sudrajat dan Syaikhu berhasil menggerus suara yang sebelumnya dimiliki pasangan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi. Hal ini terlihat dari berkurangnya perolehan suara mereka jika dibandingan dengan survei terakhir.
"Survei kita (Populi Center) prediksi terhadap Ridwan (Kamil) dan TB Hasanuddin itu sama. Yang berbeda itu, pasangan Asyik malah naik, dan Deddy Mizwar turun," jelas Usep.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DRI))