Sejak muncul klarifikasi itu, akun @GusNajb menghilang dari jagat dunia maya. Lenyap tak tentu rimba. Sedangkan terhadap akun @xeriaz_marhaenisi menuduhnya ‘kadrun’, Tsamara merespon dengan melaporkan ke akun Twitter Divisi Humas Polri.
‘Geger Tsamara’ semakin membuktikan tidak sehatnya kondisi masyarakat menyikapi perbedaan sikap. Sebuah ciri Low Trust Society yang ditandai rendahnya kepercayaan interpersonal dan tidak berbagi nilai-nilai etika yang sama (
shared ethical values) seperti disebutkan Yoshihiro Francis Fukuyama (1995). Itu terlihat jelas karena Tsamara sendiri tegas menyatakan tak pindah ke parpol lain, namun tak dipercayai netizen.
“Netizen kita itu terkenal norak dan kasar. Tak perlu tahu persis motif Tsamara keluar dari PSI langsung di- bully dan dimaki, bahkan dituduh kadrun. Ini penanda tegas residu Pemilu 2019 tak pernah hilang,” simpul Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno. “Noraknya lagi yang terbelah itu cuma netizen yang tak dapat untung apapun. Sementara parpol yang jelas bermusuhan saat pilpres malah saling berangkulan.” (Detik.com, 23 April 2022, pada 16:22 WIB).
Sosok Profesor Ismail Fajrie Alatas, 38 tahun, Guru Besar Kajian Islam dan Timur Tengah di New York University, suami Tsamara, diyakini para
haters berperan besar dalam faktor mundurnya sang politisi dari PSI.
“Padahal dia tak pernah melarang saya berpolitik karena saat kami bertemu pun saya sudah aktif di PSI,” ungkap Tsamara kepada Rosiana Silalahi, 21 April 2022.
Diungkitnya kedatangan Anies Baswedan sebagai tamu pernikahan Tsamara & Aji—nama panggilan Fajrie--di Hotel Fairmont Senayan, 19 Oktober 2019, memang sangat berlebihan kalau bukan sangat konyol. Sebab, saat itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun hadir sebagai tamu. Bahkan saat akad nikah, saksi pernikahan adalah Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin. Ini terjadi karena saat itu Tsamara—masih berusia 23—menjadi juru bicara keduanya pada pilpres tahun itu.
Kehadiran putri pengusaha tambang Muhammad Abdurachman Alatas ini di dunia politik nasional memang cukup fenomenal. Tsamara bergabung dengan partai baru PSI ketika saat mengerjakan tugas akhir skripsi sebagai mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina. Meski “anak baru”, pamornya moncer dengan komentar-komentar artikulatif, berani mengungkapkan pendapat dan tak ragu berpolemik terbuka dengan politisi senior.