Foto: MI/Ramdani
Foto: MI/Ramdani ()

Pesta Rakyat Harus Mendorong Kerja

18 Oktober 2014 21:36
LUAR biasa suasana yang dibangun menjelang pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla tanggal 20 Oktober mendatang. Persiapan bukan hanya terasa di Gedung DPR/MPR, tetapi juga di tengah masyarakat yang hendak menggelar pesta rakyat.
 
Belum pernah pelantikan Presiden dilakukan dengan suasana seheboh ini. Sampai-sampai banyak orang bertanya apakah hari Senin nanti sebaiknya kita melakukan kegiatan seperti biasanya ataukah lebih baik tinggal di rumah saja.
 
Kehadiran pemimpin nasional yang baru memang harus kita sambut dengan penuh suka cita. Di mana pun kehadiran pemimpin baru selalu memunculkan harapan baru yang diharapkan bisa membawa kita mencapai masa depan yang lebih baik.
 
Oleh karena harus disambut dengan suka cita, tentunya pelantikan Presiden baru tidak boleh menimbulkan ketakutan. Masyarakat harus dibuat bergembira dan dijauhkan dari ketegangan. Bahkan masyarakat harus dijamin untuk bisa melakukan kegiatannya secara normal. Inilah yang ingin kita ingatkan kepada semua pihak yang ikut dalam kegiatan pelantikan Presiden Jokowi. Pesta rakyat yang akan menjadi bagian perayaan menyambut datangnya Presiden baru, harus dilakukan dengan suasana yang penuh kegembiraan.
 
Untuk itu maka segala sesuatunya harus dilakukan secara tertib. Semua orang harus mampu mengendalikan dirinya dan tidak larut dalam eforia yang berlebihan.
 
Kita mendengar kabar bahwa banyak orang yang ingin menyaksikan langsung pelantikan Presiden Jokowi di Gedung DPR/MPR. Setelah pelantikan selesai bahkan mereka akan mengiringi Presiden Jokowi dari Bundaran Hotel Indonesia hingga Istana Merdeka. Sore hari bahkan agar digelar pesta rakyat di kawasan Monumen Nasional.
 
Ini memang sebuah peristiwa baru dalam menyambut datangnya pemimpin nasional. Kita tentu tidak melarangnya, karena ini merupakan bagian dari ekspresi masyarakat yang merasa menjadi bagian penting dari kehadiran pemimpin yang baru ini.
 
Hanya saja karena akan melibatkan orang yang jumlahnya begitu banyak, maka diperlukan adanya sebuah pengorganisasian yang baik. Jangan sampai ketika Presiden Jokowi dan Wapres Boediono berhenti dan turun di Bundaran HI, suasananya kemudian menjadi chaos.
 
Ketika semua orang merasa menjadi pihak yang harus paling dekat dengan Presiden, maka bisa dipastikan suasana akan menjadi kacau. Kalau semua orang berebut untuk mendekati Presiden, maka tidak akan ada suasana pesta rakyat yang bisa dinikmati.
 
Begitu pula ketika pesta musik digelar di Monas nanti. Tidak mungkin kita akan bisa menggelar pesta yang menggembirakan, apabila semua berebut untuk tampil sebagai "bintang" dan ingin tampil di atas "panggung".
 
Kalau semua orang yang ingin menjadi bagian dari pesta rakyat mau berdiri di sepanjang trotoar dari Bundaran HI hingga Istana Merdeka, maka kita akan bisa menyaksikan sebuah pesta pelantikan yang menakjubkan. Kita berikan ruang yang cukup kepada Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla untuk bisa bergerak menggunakan Kereta Kencana hingga Istana Merdeka dan menyapa semua kita yang berada di sepanjang jalan.
 
Demikian pula ketika pesta rakyat kita gelar di Monas. Kita nikmati bersama acara musik yang disuguhkan dan kita menjadi bagian dari pesta yang memang dikemas "dari kita, oleh kita, dan untuk kita".
 
Mampu dan sanggupkah kita untuk melakukan semua itu? Kita harus membuktikan bahwa kita adalah bangsa yang tertib. Kita harus mampu mengelola diri kita demi kenikmatan dan kegembiraan kita bersama.
 
Satu yang harus menjadi kesadaran kita bersama, pesta rakyat yang kita akan gelar nanti bukan sekadar untuk sebuah pesta. Pesta rakyat yang kita lakukan adalah untuk menyampaikan pesan agar Presiden baru benar-benar mau bekerja untuk rakyat.
 
Pesta rakyat harus menjadi petunjuk bahwa kita sedang bekerja. Sebab kita harus ingatkan Presiden baru bahwa tidak ada waktu untuk berleha-leha. Sejak hari pertama harus langsung mulai bekerja karena memang tantangan berat sudah mengadang kita. Semoga kita bisa melaksanakan tugas berat itu bersama! (Suryopratomo)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Oase pelantikan jokowi-jk

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif