Kompetisi dalam Harmoni
Kompetisi dalam Harmoni ()

Kompetisi dalam Harmoni

26 September 2016 06:38
Pendaftaran tiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur di KPU DKI Jakarta mengawali tahapan panjang yang berujung pada pemilihan kepala daerah (pilkada) yang digelar 15 Februari 2017.
 
Tiga pasangan itu ialah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
 
Wajar, sangat wajar, apabila ada perasaan khawatir yang menyertai tahapan panjang pilkada. Khawatir karena selama ini penyelenggaraan pilkada di sejumlah daerah sering kali memicu konflik sosial. Pilkada acap kali tidak menyatukan, tetapi mengoyak-ngoyak kesatuan warga dan kemudian membelahnya.
 
Perasaan khawatir itu seketika sirna berganti dengan harapan dan kegairahan baru. Harapan dan kegairahan itu hadir di sela-sela pemeriksaan kesehatan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sabtu (24/9). Berita utama harian ini, Minggu (25/9), melaporkan bahwa derai tawa tak putus-putus terdengar di ruang tes kesehatan Rumah Sakit TNI-AL Dr Mintohardjo, Jakarta Pusat. Bukannya tegang bertemu rival, para bakal calon Gubernur dan bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta malah saling mengeluarkan guyonan.
 
Enam pemimpin itu malah menyempatkan diri untuk berswafoto (selfie). Foto yang kemudian diunggah di media sosial itu lantas menjadi viral dan melegakan karena mencairnya hubungan keenam orang yang dikonstruksikan secara politik berlawanan.
 
Hubungan yang cair di antara peserta kontestasi pilkada mestinya mengubah paradigma yang salah selama ini. Terus terang, pilkada senantiasa dimaknai sebagai sebuah arena pertempuran dalam arti sebenarnya. Karena itulah, pilkada berubah wujud dari solusi menjadi sumber masalah.
 
Mestinya, hubungan yang cair antarpeserta kontestasi dalam pilkada DKI Jakarta menjadi titik tolak membangun paradigma baru dalam pilkada, yaitu pilkada sebagai sebuah festival gagasan, karya, dan rencana, bukan arena pertempuran.
 
Karena itulah, melalui forum ini, kita mengimbau partai pengusung dan para pendukung calon gubernur dan wakil gubernur untuk gotong royong membangun Jakarta dengan mewujudkan pilkada yang jujur dan adil. Semua berkompetisi dalam harmoni demi kemajuan bangsa, bukan malah saling menyakiti.
 
Harapan berkompetisi dalam harmoni diletakkan di atas pundak enam pemimpin yang berlaga dalam pilkada. Senyum semringah saat berswafoto jangan pemanis belaka sebagai pencitraan diri.
 
Semua pasangan calon mempunyai tanggung jawab untuk menjaga pilkada berjalan aman dan damai. Benih-benih sentimen primordial, terutama terkait dengan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), harus dilarung ke Kali Ciliwung. Jangan sekali-kali menjadikan SARA sebagai instrumen membangun kekuasaan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Oase pilgub dki 2017

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif