Indonesia yang Kian Dipercaya
Indonesia yang Kian Dipercaya ()

Indonesia yang Kian Dipercaya

22 April 2017 08:08
NEGERI ini sedang menghadapi anomali.
 
Di satu sisi, Indonesia semakin dipercaya para pemimpin mancanegara, tetapi di sisi lain masih banyak rakyat sendiri yang justru mengedepankan keraguan.
 
Sulit dibantah bahwa Indonesia ialah negara besar, sangat besar.
 
Namun, sudah teramat lama kebesaran itu sebatas kata-kata yang hambar didengar. Sejak era reformasi, Indonesia berubah menjadi negara medioker, bahkan terpinggirkan dari percaturan dunia.
 
Sudah teramat lama kita merindukan nama besar Indonesia kembali bergaung di dunia internasional.
 
Kini di bawah pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, ada sinyal sangat kuat bahwa kerinduan itu akan segera terobati.
 
Pelan tapi pasti, Indonesia kembali mendapat pengakuan nyata dari dunia.
 
Indonesia kembali memancarkan pamornya.
 
Pamor yang memikat para pemimpin dunia untuk mendekat dan mengikat kerja sama di beragam bidang.
 
Para kepala negara dari berbagai belahan bumi silih berganti berkunjung ke Tanah Air.
 
Sudah puluhan tokoh bertandang ke Indonesia selama kurang dari tiga tahun Jokowi menjabat.
 
Bahkan, dalam empat bulan terakhir sejak Januari hingga April, sebanyak tujuh kepala negara melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia.
 
Sebut saja Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, disusul kemudian Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dari Arab Saudi, Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, dan Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena.
 
Berkunjung pula Presiden Prancis Francois Hollande, Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani, dan terakhir Wakil Presiden AS Mike Pence.
 
Raja Salman bahkan menjadi raja pertama Arab Saudi yang berkunjung ke Indonesia sejak 1970 silam.
 
Hollande pun menjadi presiden pertama Prancis yang melawat ke Indonesia semenjak 30 tahun lalu.
 
Mereka juga datang tidak dengan tangan hampa.
 
Raja Salman, misalnya, membawa investasi senilai Rp87 triliun.
 
Hollande membawa 40 pengusaha dan berkomitmen menanamkan investasi sekitar Rp34 triliun.
 
Nilai investasi yang dikucurkan Pence bahkan mencapai Rp130 triliun.
 
Tidak mungkin para pemimpin dunia itu berkunjung jika mereka tak percaya kepada Indonesia.
 
Mustahil mereka datang jika tak menganggap Indonesia penting untuk didatangi.
 
Mustahil pula mereka mau menggelontorkan uang begitu besar jika tak yakin bahwa Indonesia layak untuk berinvestasi.
 
Semua itu jelas tak lepas dari kerja keras pemerintah dalam membenahi iklim investasi dan menjaga kestabilan politik.
 
Lonjakan peringkat kemudahan berbisnis dari posisi 106 pada 2015 menjadi 91 pada 2016 ialah buah dari kerja keras itu.
 
Begitu pula dengan kehidupan demokrasi yang kian hari kian berkualitas.
 
Pelaksanaan Pilkada serentak 2015 dan 2017 yang relatif mulus ialah bukti bahwa kita semakin dewasa dalam berdemokrasi.
 
Para kepala negara yang berkunjung ke Indonesia pun memberikan puja-puji.
 
Kita menyambut positif tingkat kepercayaan dunia internasional kepada Republik ini yang kian menebal.
 
Namun, harus kita katakan, momentum apik itu tak disadari seluruh anak bangsa.
 
Sebagian pihak di dalam negeri justru bersikap sebaliknya.
 
Mereka tetap saja sinis, juga bebal, untuk sekadar mengakui hasil kerja para pemimpinnya.
 
Kebencian mereka begitu mendalam, sampai-sampai ada yang berpikir liar dengan berencana makar.
 
Tingginya kepercayaan para pemimpin dunia sejatinya modal sangat berharga bagi kita untuk mempercepat pembangunan.
 
Akan tetapi, modal itu tak akan berarti jika kita tak secepatnya mengonsolidasikan diri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Oase

TERKAIT
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif