Ilustrasi kuliah. Medcom
Ilustrasi kuliah. Medcom

Periset Bagikan 6 Tips Sukses Ikut Program Degree by Research BRIN

Renatha Swasty • 27 Juli 2023 19:33
Jakarta: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus mendukung peningkatan kompetensi sumber daya manusia periset dan non periset. Salah satunya melalui beasiswa Degree by Research (DBR) untuk mencetak program Magister dan Doktor.
 
Salah satu peneliti yang memanfaatkan program itu adalah Fajar Nurjaman. Periset pada Pusat Riset Teknologi Pertambangan-Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material BRIN itu meraih gelar Doktor berkat program DBR.
 
Peneliti Ahli Madya dengan kepakaran bidang ekstraksi metalurgi tersebut telah menyelesaikan program DBR S3 di Universitas Indonesia. Dia mengangkat topik disertasi 'Pengaruh Basisitas dalam Proses Reduksi Selektif Bijih Nikel Laterit (Limonit dan Saprolit)' dengan nilai 4.00.

Fajar membagikan enam tips sukses menyelesaikan program DBR. Keenam tipsnya, yaitu kepakaran, co-promotor (BRIN), topik dan road map riset, universitas dan promotor, pendanaan riset, serta publikasi. Dia menjelaskan calon peserta DBR harus mengidentifikasi kepakaran dan passion risetnya.
 
"Fokus pada riset yang sedang dikerjakan. Gali potensi untuk mencari kebaruan dari pengembangan riset tersebut. Bagi periset pemula, lakukan riset pendahuluan dengan menggunakan dana riset internal maupun eksternal," saran dia dikutip dari laman brin.go.id, Kamis, 27 Juli 2023.
 
Kemudian, co-promotor yang tepat mesti in-line dengan kepakaran. Selain itu, memiliki track record kegiatan riset dan publikasi yang baik.
 
"Manfaatkan keahlian co-promotor Anda untuk membantu Anda," ucap dia.
 
Fajar mengatakan peserta DBR juga wajib diskusi mendalam dengan co-promotor terkait topik riset yang akan/telah dipilih. "Sebaiknya yang mengandung unsur kebaruan (novelty)," tegas dia.
 
Selanjutnya, peserta DBR harus mengenali kampus/universitas yang menjadi tujuannya dan prodi yang sesuai dengan kepakaran. Lengkapi informasi-informasi administratif sebagai syarat pendukung.
 
Kualifikasi promotor juga harus menjadi perhatian, apakah memiliki gelar profesor, track record publikasi, komunikasi yang baik (good chemistry). serta road map riset yang jelas.
 
Dia mengingatkan sebagai calon peserta DBR juga harus rajin memantau jadwal pembukaan program, syarat-syarat dan sumber pendanaan. Fajar menyebut untuk publikasi hasil penelitian, umumnya univesitas mengizinkan mahasiswa DBR BRIN untuk menggunakan double afiliasi (kampus dan BRIN).
 
"Sedangkan untuk publikasi internasional, perhatikan scope jurnal yang dituju, jangan takut ditolak, karena umumnya penolakan disertai dengan masukan dari reviewer. Manfaatkan fasilitas Publication Support (Turnitin dan Grammarly) yang disediakan BRIN atau kampus," tutur Fajar.
 
Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) BRIN, Ratno Nuryadi, mengungkapkan periset ASN dan non ASN di ORNM akan mampu meningkatkan kualitas riset dan inovasi bidang ilmiah dan teknologi dengan mengikuti program DBR.
 
Ratno menjabarkan ORNM dalam pencapaian tujuan akan menempuh beberapa tahap. Pada 2023, dengan target awal yaitu meningkatkan kompetensi periset dengan pengembangan SDM melalui program studi S2 dan S3.
 
"Diharapkan dengan meningkatnya kompetensi periset, pada 2025 akan terbangun kepercayaan diri periset dan lebih mudah untuk bermobilitas, serta dapat mewujudkan kinerja periset seperti reputasi, ekosistem, dan inovasi periset pada 2027," papar Ratno.
 
Ratno berharap dapat memperkuat sektor riset dan inovasi di Indonesia dengan mendukung pengembangan sumber daya manusia berkualitas di bidang ilmiah dan teknologi. Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan lebih mendalam tentang bidang studi tertentu dan berkontribusi pada penemuan pengetahuan baru yang dapat berdampak positif bagi kemajuan bangsa.
 
Program DBR adalah program beasiswa studi S2/S3 tanpa meninggalkan tugas kedinasan. Program ini dapat ditempuh pada berbagai univesitas di dalam dan luar negeri yang memiliki MoU dengan BRIN.
 
Penerima DBR terbuka untuk umum, baik ASN maupun non ASN. Waktu studi untuk jenjang S2 selama 4 semester dan dapat diperpanjang 1 semester, sedangkan untuk S3 lama waktu studi 6 semester, dapat diperpanjang 2 semester.
 
Peserta program DBR akan mendapatkan hak uang pendaftaran ujian tes masuk, uang pangkal, dan uang kuliah tunggal (UKT), serta uang bantuan riset (S2 sebesar Rp6 juta dan S3 sebesar Rp9 juta). Peserta DBR wajib menyelesaikan studi tepat waktu dan mengikuti monitoring dan evaluasi oleh BRIN.
 
Baca juga: Program Degree by Research BRIN, Ini Syarat dan Jadwal Pendaftarannya

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan