Mereka sudah bisa memikirkan jauh ke depan, sementara orang lain belum memikirkannya. Tapi banyak yang tak memahami dirinya. Evy menegaskan, kondisi ini merupakan suatu kelebihan, bukan kekurangan. Anak-anak ini sebuah anugerah (gifted) karena ia punya potensi lebih yang diberikan Tuhan.
"Saya yakin dengan kelebihan yang mereka miliki, mereka dapat mengubah dunia. Apakah nanti mereka jadi ahli matematika, kimia, fisika, rancang bangun dan lain-lain mereka adalah anak-anak luar biasa di masa datang," kata Evy.
Sementara Inisiator yang juga Director Noble Academy Jakarta, Nancy Dinar menjelaskan, bahwa lembaga pendidikannya ini baru berdiri selama tiga tahun. Baru memiliki 17 siswa dan tahun 2021 akan meluluskan satu siswanya.
Nancy pun hampir sama keluhannya dengan para ibu lainnya yang punya anak-anak cerdas namun tidak bisa sekolah di sekolah biasa. "Dua anak Saya cukup cerdas, mereka tak bisa mengikuti pelajaran di sekolah biasa," kata Nancy.
Dua Kurikulum
Kondisi itulah yang akhirnya mendorong Nancy membuka lembaga pendidikan Noble Academy. Kurikulumnya terdiri dari dua jenis, yakni kurikulum Nasional indonesia dan kurikulum Nasional Amerika.
Berdasarkan data, sebanyak 67 persen anak gifted mengalami underachievement atau tidak ditangani dengan baik. Sementara di Indonesia diperkirakan sebanyak 2,6 juta anak Indonesia yang berpotensi gifted juga mengalami salah penanganan.
"Meski sekarang banyak orang bicara soal underachievement tapi tidak ada sekolah yang bisa menampung mereka. Di sinilah kami mengambil andil," ujar Nancy.
Di balik segala keterbatasan pembelajaran jarak jauh akibat pandemi, seluruh Noblian (sebutan untuk sivitas akademika Noble Academy) bersemangat dan akhirnya bisa melanjutkan proses belajar mengajar.
Pihaknya terus memberikan pelayanan terbaik meski di tengah pandemi. Termasuk mengirimkan guru-gurunya mengikuti beberapa pelatihan selama liburan semester, sehingga para guru mengantongi Apple Certified Teacher dan Google Certified Educator agar mudah mengikuti dan melakukan pengembangan teknologi dan gawai terkini.
"Hal lain yang menjadi sorotan pada tahun ajaran baru ini adalah penekanan pada passion project yang akan mengarahkan para siswa agar menghasilkan karya yang berkualitas," ujar Nancy.
Passion project ini memberikan kesempatan bagi siswa unruk mengeksplorasi minat dan bakat, mengaplikasi kemampuan belajar dan juga menjawab tantangan karier di masa revolusi industri 4.0 yang tak hanya akan melenyapkan sejumlah jenis pekerjaan namun di sisi lain juga menghadirkan jenis pekerjaan baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id