Webinar Sevima tentant menulis jurnal ilmiah. Dok Sevima.
Webinar Sevima tentant menulis jurnal ilmiah. Dok Sevima.

Tips Menulis Jurnal dari Profesor Universitas Trunojoyo

Arga sumantri • 29 Desember 2021 19:18

2. Belajar dari penolakan

Mirip dengan menerbitkan opini di media massa, penerbitan jurnal juga bisa ditolak.  Arif menjelaskan bahwa penolakan sangat wajar. Setelah ditolak, akademisi harus bangkit dan refleksi diri.
 
Biasanya, kata dia, terdapat beberapa alasan kenapa jurnal sering ditolak. Misalnya, naskah di luar area jurnal, unsur naskah kurang lengkap, tata bahasa yang digunakan tidak layak, hingga pembahasan tersebut terlalu dangkal. Itu kita jadikan pelajaran dan perbaikan.
 
Baca: Tips Menyusun Resolusi Tahun Baru dan Mewujudkannya

3. Memilih target jurnal yang tepat dan sesuai kemampuan

Akademisi harus mengetahui bagaimana target jurnal yang dipilih. Mulai dari tingkat kesulitannya, gaya selingkung, preferensi redaksi, hingga batasan-batasan yang ada dalam jurnal tersebut. 

Jangan sampai misalnya, penelitian terkait Teknologi, dikirimkan ke jurnal yang membahas seputar tanaman.  
 
"Akademisi sebagai penulis ibaratnya anak tangga, kita bisa coba dulu jurnal yang peringkatnya lebih rendah, sambil bertahap meningkatkan kualitas tulisan kita dan profil kita. Nantinya pasti akan terbiasa sendiri," ungkap Arif. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan