Pemuda asli Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara itu memanfaatkan uang biaya hidup Bidikmisi yang saat itu Rp3,6 juta per semester atau Rp600 ribu sebulan untuk dijadikan modal usaha jualan ikan. Ia menjalankan usahanya di sela-sela waktu kuliahnya, yakni berjualan ikan rumah ke rumah.
Usaha tersebut kemudian bertumbuh, hingga Faron meningkat menjadi suplier ikan ke restoran dan hotel,. Kini usahanya bahkan sudah go internasional dengan menjadi eksportir ikan ke 14 negara.
“Dulu, saya memulai usaha dari Rp2,1 juta, sebagian dari bantuan Bidikmisi untuk menjual 30 kilogram ikan, lantas 6 bulan kemudian mencapai 1 ton ikan, kini saya sudah mendatangani kontrak sebagai eksprotir ikan ke 10 negara senilai Rp360 miliar per tahun,“kata Faron dikutip dari laman Puslapdik, Jumat, 3 Januari 2025.
Baca juga: Siap-Siap Daftar KIP Kuliah, Ini Cara Membuat SKTM |
Tahun ini, sebanyak 243.446 mahasiswa menerima bantuan KIP Kuliah. Para mahasiswa itu tersebar di 124 perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta yang berada dibawah naungan 17 LLDIKTI. Menurut Faron, bantuan Bidikmisi atau kini KIP Kuliah secara umum ditujukan untuk membantu biaya pendidikan mahasiswa penerimanya.
Namun, jika uang bantuan KIP Kuliah itu dikelola dengan cerdas dan kreatif, ternyata dapat dimanfaatkan sebagai modal awal untuk membangun usaha. Kepada mahasiswa penerima KIP Kuliah, Faron menawarkan
7 Tips Mengelola Bantuan KIP Kuliah untuk Modal Usaha:
- Pengelolaan uang saku dengan bijak. Gunakan uang bantuan KIP kuliah untuk hal-hal yang paling penting, tentukan skala prioritas.
- Memanfaatkan waktu di sela-selakuliah untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan
- Memperluas jaringan atau networking dan membangun relasi
- Memanfaatkan program inkubasi bisnis di kampus
- Mencari hibah atau mengikuti berbagai kompetisi kewirausahaan. Hal ini penting sebagai ajang latihan beriwirausaha.
- Memulai membangun usaha kecil, baik secara offline atau online dengan memanfaatkan sebagian dari bantuan KIP Kuliah.
- Membangun portofolio untuk masa depan.
Kalau sudah memastikan bidang usaha yang akan ditekuni sesuai minat dan ketertarikan, buatlah perencanaan apa yang akan dilakukan serta menggali informasi terkait bidang tersebut. Jangan lupa, kata Faron, untuk selalu melakukan riset pasar dan yang paling penting, membangun relasi atau networking dengan orang-orang yang punya usaha serupa.
“Menurut saya, yang paling penting dari semua itu adalah segera memulai,tidak takut mencoba, tidak takut gagal dan berani keluar dari zona nyaman,“ tegas Faron.
Menurut Faron, kesuksesan dimulai ketika kita berani memulai usaha dan direncanakan dengan matang. “Kesuksesan berhenti bukan ketika kita gagal, tetapi ketika kita menyerah dalam persaingan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News