Mobilitas fisik yang rendah juga menimbulkan perasaan malas dan turunnya motivasi. Ia mengatakan, banyak laporan yang menyatakan bahwa mahasiswa menjadi lebih malas dalam menyelesaikan tugas-tugas, baik yang dikerjakan secara mandiri maupun berkelompok.
Guna mengatasi rasa bosan, banyak mahasiswa yang mencari pengalihan seperti membaca komik online, menonton film drama atau bermain game. Namun, tak sedikit yang justru mengalami adiksi terhadap pengalihan-pengalihan yang bersifat merusak seperti kecanduan game online, pornografi, hingga penyalahgunaan narkoba.
"Mahasiswa harus memiliki keterampilan dalam memilih aktivitas pengalihan. Pilihlah aktivitas-aktivitas yang konstruktif atau membangun, tidak desktruktif atau merusak," ujar Melly.
Baca: Dosen IPB Bagikan Cara Mengendalikan Rayap
Dosen Divisi Perkembangan Anak, Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia (IKK-Fema) IPB University ini menyampaikan bahwa hal utama dalam mengatasi masalah kesehatan mental di masa pandemi covid-19 adalah mengubah cara pandang. Berfikir positif, solutif, berusaha mengambil hikmah serta mengingat bahwa kondisi ini dialami oleh semua orang merupakan cara pandang yang akan membantu menjaga kesehatan mental.
"Usahakan untuk fokus, kebiasaan buruk seperti begadang dan menunda pekerjaan akan membuat beban menjadi semakin bertambah," jelasnya.
Selanjutnya, meningkatkan kemampuan meregulasi diri agar semakin mahir dalam menyalurkan emosi yang dimiliki secara tepat. Menjaga kesehatan mental di masa pandemi sebenarnya adalah perkara kemampuan seseorang dalam mengelola berbagai tekanan dan tuntutan di sekitarnya.
Melly berpesan untuk tidak ragu mendatangi teman dekat atau konselor jika dibutuhkan ketika merasa diri sendiri sudah tidak mampu menguraikan berbagai permasalahan yang dihadapi. Layaknya benang kusut, kata dia, semakin lama dibiarkan akan semakin sulit untuk diurai.
"Kalau saat kita sakit badan saja kita ingin segera diobati, jadi saat anda merasa kondisi mental anda tidak baik, maka anda tidak perlu merasa itu sebagai aib," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News