Ilustrasi anak dan orang tua. DOK Pixabay
Ilustrasi anak dan orang tua. DOK Pixabay

Dosen UI Bagikan Strategi Buat Generasi Sandwich Mengatasi Konflik Peran

Renatha Swasty • 03 Januari 2024 11:35
Jakarta: Survei CBNC Indonesia pada 2021 menunjukkan 48,7 persen masyarakat produktif (25-45 tahun) Indonesia merupakan generasi sandwich. Generasi ini memiliki tanggung jawab untuk menghidupi diri sendiri, orang tua, dan anaknya dalam waktu bersamaan.
 
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), Lathifah Hanum, menyebut peran generasi sandwich tidak mudah karena perlu mempertimbangkan perbedaan dua generasi. Bagi mereka yang tidak siap dan kuat secara finansial maupun mental, kondisi ini akan menjadi tekanan yang rentan menurunkan kesejahteraan psikologis.
 
“Merawat anak-anak dan remaja tentu berbeda dengan merawat lansia. Anak-anak dan remaja memerlukan arahan dari orang tua untuk mengembangkan dan mendewasakan diri, sementara lansia memerlukan pendampingan dalam menjalani aktivitas harian," kata Lathifah melalui siaran pers, Rabu, 3 Januari 2024.

Dia menyebut situasi ini bisa bertambah kompleks apabila lansia yang dirawat memiliki kondisi kesehatan memprihatinkan. Sehingga, generasi sandwich perlu memberikan perhatian lebih kepada mereka.
 
Lathifah mengatakan banyak tantangan yang dihadapi generasi sandwich, di antaranya rentan mengalami stres dan burnout bila tidak memiliki rencana matang untuk memenuhi tanggung jawab. Lokasi tinggal juga membawa dampak berbeda.
 
Mereka yang tinggal bersama dengan dua generasi lainnya memiliki tanggung jawab harian lebih besar. Misalnya, harus menyiapkan makanan bergizi, menjadi teman bicara bagi kedua generasi, serta mengerjakan rutinitas dan tanggung jawab pribadi.
 
Namun, bila generasi sandwich tinggal terpisah dari orang tuanya, mereka harus mengirimkan uang lebih besar sebagai bentuk kompensasi atas ketidakhadirannya. Lathifah mengatakan untuk dapat menjalankan peran sebagai generasi sandwich, individu harus melakukan persiapan matang.
 
Secara ekonomi, mereka perlu memiliki sumber keuangan yang stabil dan cukup. Pastikan kebutuhan keluarga inti sudah terpenuhi sebelum memutuskan untuk berkontribusi terhadap kebutuhan keluarga besar.
 
Secara mental, individu juga harus menyiapkan diri dalam menjalankan perannya. Terutama dalam menyesuaikan harapan di berbagai situasi.
 
Hal penting lain yang perlu diperhatikan generasi sandwich adalah kualitas relasi yang baik dengan orang tua maupun anak. Generasi sandwich harus membangun relasi positif dengan kedua generasi tersebut.
 
Mereka harus mampu berkomunikasi terbuka, sehingga berbagai kendala dapat dibicarakan bersama dan ditemukan solusinya. Selain itu, biasakan mendiskusikan berbagai kendala agar masing-masing generasi memiliki kesempatan berkontribusi terhadap penyelesaian masalah.
 
Dia menuturkan intergenerational relationship atau hubungan antargenerasi sebenarnya memiliki banyak manfaat. Pada beberapa penelitian disebutkan masing-masing generasi memiliki kontribusi terhadap urusan rumah tangga.
 
Generasi sandwich bisa jadi sangat terbantu dengan kehadiran orang tua di rumah karena dapat membantu mengurus rumah tangga dan mengawasi anak-anak, saat mereka bekerja. Beberapa studi di Asia Timur menunjukkan generasi sandwich lebih memilih meninggalkan anak-anaknya dengan orang tua mereka agar mendapatkan pendidikan yang baik, terutama mengenai nilai-nilai dan budaya di dalam keluarga.
 
Sementara itu, penelitian di Eropa dan Asia Tenggara menunjukkan generasi sandwich mendapatkan bantuan, terutama dalam hal finansial dari orang tua. Sebagai timbal balik, generasi sandwich menjadi pendamping bagi orang tua dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
 
Fakta ini menunjukkan generasi sandwich tidak akan mengalami hal buruk selama ia menjalankan perannya dengan penuh persiapan dan pengelolaan yang baik. Adanya komunikasi antara tiga generasi ini akan terjalin kedekatan keluarga dan nilai-nilai kebaikan dapat diajarkan secara turun-temurun.
 
Baca juga: Ditanya Soal Sandwich Generation, Anies: Pandang Sebagai Sumur Pahala

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan