“Profil LinkedIn yang baik mampu menciptakan kesan yang baik dan bisa menarik orang lain. Sehingga, kita bisa berkolaborasi dengan orang-orang di seluruh dunia,” ucap Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), Santi Martini, dikutip dari laman unair.ac.id, Jumat, 13 Juni 2025.
Adjunct professor dari Federation University, Australia, Profesor Dr Muhammad Aziz Rahman MBBS MPH CertGTC GCHECTL PhD, membagikan tips mengoptimalkan profil di LinkedIn. Dia menyebut langkah pertama adalah memasang foto profil LinkedIn yang profesional.
Gunakan foto dengan latar belakang netral tanpa ada objek atau pemandangan. “Jangan crop foto dari kegiatan, itu terlihat tidak profesional. Lakukan pemotretan yang lebih profesional seperti foto passport,” ujar Kepala Public Health and Research Advisor Federation University itu.
Kedua, pastikan mengisi bagian About yang dapat diisi dengan rangkuman karier, perjalanan akademik, maupun riset-riset yang telah dilakukan. Ia menyebut bagian ini tidak kalah penting sebab orang yang tertarik dengan suatu profil akan membaca bagian About.
“Buat rangkuman resume dalam 2 atau 3 paragraf, bisa juga dengan menggunakan bantuan tools AI untuk membuat About yang menarik,” ujar dia.
Aziz mengingatkan untuk mengisi bagian-bagian lain seperti Pengalaman Kerja, Pendidikan, Proyek, Volunteer, Organisasi, Publikasi, hingga Penghargaan yang pernah didapatkan. Ketika mengisi bagian-bagian tersebut, LinkedIn akan meminta pengguna untuk mengisi skill-skill yang relevan. Ia berpesan untuk meminta endorsement atau semacam validasi atas skill yang diinput.
Baca juga: Mau Karier Melesat? Ini 15 Perusahaan Terbaik di Indonesia Versi LinkedIn 2025! |
“Minta endorsement ke teman atau kolega. Endorsement tersebut bisa diartikan sebagai pengakuan mereka atas skill kita. Jangan lupa untuk memberikan endorsement ke teman atau kolega kita,” ujar dia.
Selain itu, penting meminta rekomendasi tentang pekerjaan atau proyek yang pernah dilakukan. Ia menyebut salah satu tanda profil LinkedIn yang buruk adalah tidak ada rekomendasi.
“Minta rekomendasi ke orang yang pernah bekerja sama dengan kita entah itu supervisor, mentor, kolega, atau teman. Jangan lupa untuk memberikan rekomendasi balik ke mereka,” pesan dia.
Aziz mengatakan membuat postingan di LinkedIn juga sangat penting sebab dapat meningkatkan visibilitas profil. Penggunaan tagar (#) dan tag (@) sangat berperan dalam menjangkau banyak penonton.
“Jika kita memasang tagar maka postingan kita akan muncul bila seseorang mencari dengan kata kunci tersebut. Begitupun dengan tag, postingan kita akan muncul di beranda pengikut orang yang kita tag,” jelas dia.
Selain itu, ada waktu-waktu tertentu untuk memposting di LinkedIn agar postingan yang dibuat dapat dijangkau lebih banyak orang. Hari Selasa dan Rabu adalah waktu terbaik untuk mengunggah konten.
“Biasanya orang akan sibuk bekerja di hari Senin, apalagi saat weekend orang-orang tidak akan membuka LinkedIn. Jadi, hari Selasa dan Rabu pukul 10 hingga 12 dan pukul 4 sore adalah waktu terbaik,” beber dia.
LinkedIn juga telah menyediakan fitur penjadwalan postingan yang bisa dimanfaatkan untuk membuat postingan di waktu-waktu tertentu. Nah, itulah hal-hal yang bisa kamu lakukan agar profil kamu lebih optimal dan bisa menjangkau lebih banyak orang. Semoga membantu yaa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id