Asep mengatakan guru nantinya harus mempunyai teknik pendekatan metakognisi. Dengan teknik ini, guru harus memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk bisa secara mandiri mengetahui potensinya.
"Sedang direncanakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, jadi pengembangan Guru Penggerak itu guru perlu memiliki kemampuan itu," kata Asep dalam Diskusi Daring bertajuk 'Manajemen Talenta Nasional Menuju Indonesia Emas 2045', Kamis, 25 Juni 2020.
Menurut dia, apabila anak bisa mengetahui potensinya, maka ia akan lebih fokus mengembangkan diri. Tinggal selanjutnya bagaimana sekolah, orang tua, juga Pusprenas memfasilitasi.
"Kami berikan fasilitasnya berkembang untuk melejit," ungkapnya.
Baca: Kehadiran Puspresnas untuk Optimalkan Potensi Anak Indonesia
Asep mengatakan, sekolah sebetulnya sudah bisa mulai memetakan potensi anak saat awal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Kemudian, tinggal memfasilitasi melalui kegiatan ekstrakulikuler di sekolah.
"Setiap sekolah kan ada 15 sampai 20 ekstrkulikuler, tinggal bagaimana dikelola dengan baik, sehingga menjadi bagian dari upaya tracing, identifikasi potensi anak," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
