Ilustrasi. DOK Freepik
Ilustrasi. DOK Freepik

3 Kunci Tetap Sehat Pasca Lebaran Menurut Pakar UI

Renatha Swasty • 08 April 2025 14:58
Jakarta: Lebaran tak cuma menjadi momen kebersamaan tapi identik dengan berbagai hidangan lezat, seperti ketupat, rendang, opor ayam, dan aneka kue kering. Pola makan yang berubah dan tidak terkontrol saat perayaan Idulfitri dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
 
Ini lantaran hidangan-hindangan tersebut mengandung kalori tinggi. Apabila tidak diwaspadai, justru bisa memicu berbagai masalah kesehatan, seperti meningkatnya gula darah, kolesterol, dan tekanan darah yang dapat meningkatkan risiko diabetes, hipertensi, serta penyakit jantung dan pembuluh darah.
 
Dokter konsultan endokrin metabolik dan diabetes dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI), Yunir, selama puasa ramadan, tubuh mengalami adaptasi metabolik positif. Seperti penurunan berat badan dan massa lemak, terkontrolnya kolesterol total dan trigliserida, stabilitas kadar gula darah dan tekanan darah, serta penurunan stres dan kecemasan.

Namun, saat Lebaran, pola makan berubah drastis. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan akibat konsumsi kalori berlebihan, hipertensi akibat asupan garam dan lemak tinggi, peningkatan kadar gula karena konsumsi karbohidrat berlebih, dan penumpukan kolesterol yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
 
Yunir menyarankan untuk tetap sehat setelah lebaran ada tiga aktivitas utama yang mesti dijalankan, yakni mengatur pola makan dengan menerapkan Jumlah, Jenis, dan Jadwal (3J); latihan fisik teratur; dan menjaga kepatuhan minum obat rutin bagi orang dengan kondisi medis tertentu.
 
“Dalam menerapkan 3J kita harus membatasi jumlah konsumsi makanan berlemak dan tinggi kolesterol, seperti opor ayam, rendang, dan kue-kue lebaran. Perlu diingat, kelebihan asupan 500 kalori per hari bisa meningkatkan berat badan 0,5 kg per minggu,” kata Yunir, Selasa, 8 April 2025.
 

Dia menuturkan jenis makanan untuk mencegah peningkatan berat badan, antara lain karbohidrat berserat tinggi (45-65 persen dari total kalori) seperti nasi merah atau ubi; lemak sehat seperti alpukat dan ikan yang mengandung 20-25 persen dari lemak kalori; serta asupan protein yang cukup (1-2 g/kg BB/hari) seperti daging ayam, tempe, dan telur.
 
Yunir juga mengajurkan mengurangi makanan berlemak tinggi kolesterol, membatasi asupan natrium atau garam (<1,5-2 gram/hari), dan meningkatkan asupan serat (20-35 gram/hari).
 
“Tidak lupa, kita harus mengatur jadwal makan tiga kali sehari dengan porsi seimbang, serta selingan camilan sehat seperti buah-buahan,” ujar dia.
 
Dia juga merekomendasikan latihan fisik dalam menjaga kesehatan pasca-Lebaran, yaitu dengan olahraga selama 30-45 menit, dengan total 150 menit per minggu. Beberapa aktivitas fisik yang dapat dilakukan di rumah, antara lain jalan cepat, naik turun tangga, jumping jacks, squat, dan wall push-up.
 
Faktor penting lain yang juga perlu diperhatikan adalah kepatuhan minum obat, terutama bagi penderita hipertensi, diabetes, atau kolesterol tinggi. Konsumsi obat sesuai anjuran dokter dapat membantu menjaga keseimbangan metabolik tubuh dan mencegah komplikasi serius.
 
Yunir mengingatkan bila seseorang mengalami pusing hebat, sesak napas, nyeri dada, atau kebingungan, segera pergi ke rumah sakit untuk menghindari komplikasi serius seperti stroke atau serangan jantung.
 
Selain itu, bila seseorang mengalami gejala lemas, mudah mengantuk, dan kehilangan kesadaran, itu artinya mengalami kekurangan gula dalam jumlah besar (hipoglikemia). Sehingga, perlu dilakukan pemeriksaan segera.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan