“Program Jelajah Literasi (JALI) menjadi langkah nyata dalam membangun minat baca dan menulis siswa SMP. Pendekatan berbasis permainan menjadikan literasi bukan sekadar kegiatan belajar, tetapi sebuah pengalaman yang menghibur sekaligus membentuk karakter generasi muda,” ujar Kepala Kantor Bahasa Provinsi Banten, Devyanti Asmalasari dalam siaran persnya, Rabu, 20 Agustus 2025.
Program Jelajah Literasi (JALI) telah dilaksanakan pada 4–14 Agustus 2025 dan berhasil menjangkau 250 siswa SMP serta melibatkan 40 guru MGMP Bahasa Indonesia dari lima wilayah DKI Jakarta. Kehadiran guru sebagai pendamping tidak hanya memastikan kelancaran pelaksanaan program, tetapi juga menjadi faktor penting dalam pengintegrasian metode JALI dengan kurikulum yang berlaku di sekolah.
Para guru turut berperan dalam memberikan bimbingan, menyesuaikan materi dengan kebutuhan belajar siswa, serta memastikan bahwa pendekatan berbasis permainan ini tetap relevan dengan standar pembelajaran bahasa Indonesia. Melalui sinergi antara siswa dan guru, JALI tidak hanya menjadi sebuah inovasi kegiatan literasi, melainkan juga bagian dari proses pendidikan yang menyeluruh dan berkelanjutan.
Sebagai bagian dari inovasi digital, JALI menghadirkan laman berbasis gamifikasi yang dapat diakses melalui tautan jelajahliterasi.com. Dalam platform ini, siswa diberikan berbagai tantangan literasi yang bersumber dari Buku Digital (BUDI) milik Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa serta Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI) milik Badan Standar, Kebijakan, dan Asesmen Pendidikan.
Dengan format permainan interaktif, siswa tidak hanya membaca materi secara pasif, tetapi juga aktif menyelesaikan misi, menjawab kuis, dan memperoleh pengalaman literasi yang lebih kontekstual. Kehadiran gamifikasi ini memperkuat fungsi JALI sebagai sarana belajar yang adaptif dan sesuai dengan perkembangan teknologi digital.
Kolaborasi ini dilaksanakan bersama enam sekolah yang mewakili setiap wilayah Jakarta, yaitu SMPN 273 Jakarta Pusat, SMPN 155 Jakarta Selatan, SMPN 31 Jakarta Selatan, SMPN 174 Jakarta Timur, SMPN 162 Jakarta Utara, dan SMPN 225 Jakarta Barat. Dengan cakupan wilayah yang luas, JALI mampu menjangkau siswa dari beragam latar belakang sosial dan budaya, sehingga dampak literasi dapat lebih merata di berbagai komunitas pendidikan.
Keterlibatan aktif guru, siswa, dan sekolah membuktikan bahwa JALI bukan sekadar program lokal, melainkan sebuah inisiatif kolektif yang mengedepankan kolaborasi. Dukungan ekosistem pendidikan ini menjadi fondasi penting bagi keberlanjutan program, sekaligus peluang bagi JALI untuk direplikasi di wilayah lain di Indonesia.
Baca juga: Skor IQ Orang Indonesia Hari Ini Lebih Rendah dari Era Orde Baru |
Selain membekali siswa dengan keterampilan membaca dan menulis, JALI juga mendorong lahirnya kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, serta kerja sama dalam tim. Dengan perpaduan metode konvensional dan digital, siswa terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dalam berbagai konteks, baik formal maupun informal, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan era digital.
“Melalui JALI, kami berharap siswa tidak hanya meningkat kemampuan literasinya, tetapi juga tumbuh menjadi generasi muda yang literat, percaya diri, dan berdaya saing global,” tambah Kepala Kantor Bahasa Provinsi Banten, Devyanti Asmalasari.
Baca juga: Tak Hanya Penuhi Kemampuan Literasi, Ini Pentingnya Membaca Buku |
Dengan dukungan guru, sekolah, dan komunitas pendidikan, JALI berpotensi menjadi program literasi berkelanjutan yang dapat direplikasi di wilayah lain di Indonesia. Duta Bahasa DKI Jakarta optimistis bahwa inisiatif ini akan memberikan kontribusi nyata dalam menguatkan eksistensi bahasa Indonesia serta menyiapkan generasi penerus bangsa yang cerdas berbahasa dan berpikir kritis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id