Kemudian, dilengkapi baterai lithium ion 48 Volt 12 Ah. Karena hanya menggunakan baterai 12 Ah, maksimal pemakaian sekitar 46 menit untuk pemakaian dengan kecepatan maksimal 10,88 km/jam. Kapasitas baterai akan ditingkatkan, tetapi kecepatan maksimal MEVi–TDS untuk saat ini tidak akan dinaikkan karena kendaraan tanpa pengemudi.
MeVi–TSD menggunakan motor BLDC (motor brushless dc) 750 Watt, tenaga 1 HP, torsi 2,36 Nm yang mampu mengangkat beban hingga 600 Kg. MEVi–TDS juga dilengkapi dengan 6 sensor ultrasonik sebagai sensor jarak, sensor IMU untuk mengetahui orientasi kendaraan, GPS untuk mengetahui posisi secara tepat, dan 4 buah kamera yang berfungsi sebagai vision.
Pusat pengendali sebagai pemroses data di MEVi–TDS menggunakan Nvidia Jetson AGX Xavier yang akan berkomunikasi dengan workstation di command station menggunakan jaringan WiFi AC (IEEE 802.11ac). Topologi infrastruktur telekomunikasi yang digunakan ialah topologi jaringan wireless multihop.
Di sisi command station, beberapa perangkat keras digunakan untuk memberi komando kepada kendaraan. Dengan menggunakan workstation dilengkapi GPU yang digunakan untuk memproses kiriman data dari kendaraan.
“Selain itu dilengkapi juga simulator lengkap dengan driving force wheel-nya serta memakai 3 monitor yang ditopang oleh free standing triple monitor stand,” tutur Haznan.
Berpotensi digunakan di kawasan khusus
Potensi implementasi kendaraan otonom single atau double seater atau lebih dikenal dengan individual transpotation ini dapat digunakan di area terbatas atau kawasan khusus. Contohnya, kebun raya, objek wisata, kawasan perumahan, industri, dan perkantoran, yang dapat digunakan sebagai feeder untuk transportasi massal lain dan sejenisnya. Potensi implementasi yang cukup luas ini diharapkan dapat menjalin kerja sama dengan mitra yang saat ini sedang dijajaki.“Dengan adanya kerja sama dengan berbagai mitra diharapkan dapat memacu dan memberikan semangat kepada tim pengembang, selain scientific output berupa publikasi ilmiah dan hak kekayaan intelektual, juga dapat menghasilkan karya yang dapat diimplementasikan,” ungkap Budi.