Pengembangan kendaraan listrik sebelumnya difokuskan pada penguasaan teknologi komponen kunci. Seperti motor listrik, battery, control system/power electronics, platform dan charging system.
“Sedangkan Prioritas Riset Nasional (PRN) Kendaraan Listrik 2020–2024 berfokus pada penguasaan teknologi kunci kendaraan otonom, seperti sistem deteksi objek/sensor, sistem telekomunikasi, human to vehicle interaction, computer vision, dan sebagainya,” kata Kepala Organisasi Riset IPT BRIN, Budi Prawara, dikutip dari website brin.go.id, Selasa, 15 September 2022.
Plt Kepala Pusat Tenaga Listrik dan Mekatronik, yang juga Koordinator PRN Kendaraan listrik, Haznan Abimanyu, menyampaikan pada 2021 penelitian sistem teleoperation mulai dilakukan. Penelitian dengan sumber daya gabungan peneliti dari Pusat Riset Informatika, Pusat Riset Tenaga Listrik dan Mekatronik, Pusat Riset Elektronika dan Telekomunikasi, serta Balai Pengembangan Instrumentasi.
“Tim peneliti merancang dan membangun dari awal platform kendaraan listrik yang digunakan. Platform tersebut diperuntukkan bagi kendaraan satu penumpang. Secara global, kendaraan listrik masa depan untuk perkotaan memang dirancang untuk satu atau dua penumpang. Kendaraan ini sering disebut sebagai micro electric vehicle,” tutur dia.
MeVI–TDS, kendaraan listrik kemudi jarak jauh
Micro Electric Vehicle–Teleoperated Driving System (MEVi–TDS) merupakan sebutan untuk kendaraan listrik yang dibuat dan dikemudikan dari jarak jauh. Secara desain, MEVi–TDS terlihat simply futuristic.Kendaraan dilengkapi dengan 4 buah lampu LED di bagian depan, lampu rem berbentuk oval di bagian belakang, serta 6 lampu LED membentuk segitiga sebagai lampu sein. Di bagian kap atas, ditambahkan lampu rotator berwarna amber yang akan menyala sebagai alarm bila terjadi kegagalan fungsi dari teleoperation.
MEVi–TDS memiliki dimensi panjang 1.475 mm, lebar 990 mm, serta tinggi 1.470 mm. Berat sekitar 80 kg, memakai velg 8 inc, dan jarak sumbu roda 1.150 mm dengan ground clearance 70 mm.