Kaligrafi buatan mahasuswa Unsoed. Foto: Dok Humas Unsoed.
Kaligrafi buatan mahasuswa Unsoed. Foto: Dok Humas Unsoed.

Mahasiswa Unsoed Buat Kaligrafi dari Limbah Serbuk Kayu

Arga sumantri • 16 Agustus 2021 10:21
Purwokerto: Tiga mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Nisa Arrohmah dan Syahdila Febrian Maharani dari jurusan Ekonomi Pembangunan, serta Sisca Yulieta Putri dari jurusan Administrasi Publik, berinovasi membuat kerajinan kaligrafi. Kerajinan ini memanfaatkan bahan dasar dari limbah kain perca batik dan serbuk kayu.
 
Produk kaligrafi yang mereka buat dari limbah kain perca batik dan serbuk kayu ini memiliki keunikan dan khas indonesia dengan mengangkat kearifan lokal. Selain mengangkat kearifan lokal Indonesia, keunggulan Kaligrafi ini adalah ramah lingkungan dan harganya pun terjangkau bila dibandingkan dengan kerajinan kaligrafi lainnya.
 
Ketua Tim PKM Nisa Arrohmah menjelaskan ide ini dilatarbelakangi belum tersedianya pengelolaan limbah kain perca batik dari konveksi batik dan limbah serbuk kayu dari industri permebelan. Hampir seluruh hasil limbah konveksi batik dan serbuk kayu hanya digunakan sebagai bahan bakar dalam pembuatan keramik, genting, gerabah, dan lain-lain. 

"Pengolahan limbah sebaiknya bukan menghilangkan nilai yang terkandung, tetapi hendaknya mengubah limbah menjadi produk yang dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai jual yang tingg," ungkap Nisa mengutip siaran pers Unsoed, Senin, 16 Agustus 2021.
 
Saat ini, Kerajinan dari kain Perca Batik dan Serbuk Kayu menjadi salah satu Program Keativitas Mahasiswa (PKM) 2021 yang lolos didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Dosen pembimbing Wita Ramadhanti berharap ide kreatif ini dapat menginpirasi generasi muda lainnya untuk terus berkarya.
 
Baca: Dorong Ketersediaan Plasma Konvalesen, ITS Genjot Sosialisasi PlasmaHub 
 
Kondisi yang saat ini tidak memungkinkan bagi mereka untuk bertemu, kata dia, sama sekali tidak menghambat terwujudnya ide kreatif tersebut. Dengan semangat dan tekad yang kuat mereka berhasil membuat kerajinan ini dari rumah mereka masing-masing. Pembuatan kerajinan dilakukan di tiga tempat yang berbeda yaitu di Kudus, Purwokerto, dan Tegal.
 
Kegiatan pembuatan kerajinan kaligrafi dimulai sejak bulan Juni tahun 2021. Atas kerja sama yang baik mereka sukses menjualkan beberapa produk mereka ke khalayak ramai. Tak hanya dipasarkan di Tiga Kota tersebut, dengan memanfaatkan jejaring social dan e-commerce, tim ini berhasil memasarkan ke beberapa kabupaten/kota lainnya di seluruh Indonesia. 
 
Harga jual yang ditawarkan pun terjangkau mulai dari Rp50 ribu. Selain itu, konsumen pun dapat custom sesuai dengan kaligrafi yang diinginkan.
 
Ia berharap dalam kegiatan PKM ini dapat memberikan informasi dan wawasan terbaru kepada masyarakat mengenai pemanfaatan limbah Kain perca batik dan Serbuk Kayu sebagai upaya mengatasi pencemaran lingkungan yang terus meningkat setiap tahunnya. 
 
"Agar lebih mudah mendapatkan bahan baku berupa kain perca batik dan serbuk kayu, kami bermitra dengan konveksi batik dan usaha permebelan. Selain itu, kemitraan yang kami jalin dengan kedua kelompok tersebut juga bertujuan untuk memberikan pengajaran tentang pemanfaatan limbah menjadi produk yang berguna dan memiliki nilai jual tinggi," ujar Nisa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan