Ketua tim perancang YOLO-Boat Andreas, Raja Goklas Sitorus, mengatakan, inovasi ini dirancang untuk membantu tim Search and Rescue (SAR) dalam menghindari bahaya saat proses penyelamatan korban kecelakaan di perairan, terutama di laut. Terdapat faktor-faktor yang dapat membahayakan tim SAR ketika melakukan penyelamatan di lapangan, seperti cuaca dan lokasi kecelakaan.
"Melihat kemungkinan tersebut, kami termotivasi untuk membuat suatu alat yang dapat membantu operasi penyelamatan oleh Tim SAR," tutur Andreas mengutip siaran pers ITS, Kamis, 2 Desember 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Alat ini, lanjut Andreas, dirancang untuk dapat bekerja mandiri dalam mendeteksi korban, sehingga mampu meminimalisasi risiko bahaya pada proses penyelamatan. Nama YOLO-Boat merupakan akronim dari You Only Live Once. Nama tersebut dipilih dengan tujuan agar kapal ini dapat menjadi harapan bagi para korban.
"Seringkali dalam proses penyelamatan, terlihatnya korban untuk kali pertama adalah satu-satunya kesempatan bagi penyelamat untuk menolong korban, dengan kata lain tidak ada kesempatan kedua,” ungkap Andreas.
Mahasiswa Departemen Teknik Perkapalan tersebut memaparkan bahwa YOLO-Boat menggunakan beberapa teknologi. YOLO-Boat menggunakan lambung kapal katamaran atau lambung dua. Lambung ini sudah didesain agar memiliki stabilitas yang baik dalam melakukan misinya.
Baca: 2050, Jumlah Sampah Plastik di Laut Diprediksi Lebih Banyak Ketimbang Ikan
Pada sistem pendorongnya, menurut Andreas, digunakan sistem propulsi azimuth yang dapat meningkatkan kapabilitas YOLO-Boat dalam bermanuver di perairan. "Kami juga mendesain sistem elektrikal seefisien mungkin, baik dari sistem kontrol maupun manajemen power kapal," terangnya.
Selain itu, kata Andreas, dalam operasionalnya YOLO-Boat menggunakan Robot Operating System (ROS) sebagai kerangka kerja utama. Kapal ini menggunakan beberapa sensor yang berfungsi untuk memberikan data lokasi dan orientasi yang nantinya digunakan dalam guided navigation YOLO-Boat.
Dalam penggunaan teknologi Computer Vision, dibuat model object detection khusus, yakni arsitektur YOLOv4 berbasis Convolutional Neural Network (CNN).
"Pada operasionalnya, computer vision inilah yang mengidentifikasi dan memungkinkan YOLO-Boat untuk datang mengamankan korban," bebernya.