Ilustrasi. Foto: MI/Amiruddin Abdullah Reubee
Ilustrasi. Foto: MI/Amiruddin Abdullah Reubee

2050, Jumlah Sampah Plastik di Laut Diprediksi Lebih Banyak Ketimbang Ikan

Arga sumantri • 02 Desember 2021 14:52
Bandung: Plastik merupakan polimer yang akrab ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Pada akhirnya, sebagian besar akan menjadi sampah dan berakhir di laut. 
 
Peneliti dari Pusat Riset Geoteknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Dwi Amanda Utami menyebut rasio jumlah sampah plastik terhadap ikan di laut pada 2025 adalah 1:3. Akan tetapi, pada 2050 diperkirakan jumlah sampah akan lebih banyak dibandingkan jumlah ikan di laut. 
 
"Hal ini dapat diperparah dengan tindakan overfishing," ungkap Amanda mengutip laman ITB, Kamis, 2 Desember 2021.

Dia mengatakan, keberadaan sampah plastik di laut ini dapat membunuh berbagai biota dan merusak ekosistem. Bahkan, membahayakan kegiatan navigasi perkapalan apabila sampah-sampah tersebut tersangkut di baling-baling.
 
Baca: Mahasiswa UGM Teliti Potensi Ubur-Ubur Sebagai Penghambat Kanker Payudara
 
Ia menjelaskan, mikroplastik merupakan partikel plastik atau fiber dengan ukuran lebih kecil dari 5 milimeter (mm). Tipe mikroplastik ini ada dua, yakni primer dan sekunder.  Mikroplastik primer diproduksi dalam ukuran yang sangat kecil, contohnya Polyethylene microbeads yang banyak terdapat pada produk kecantikan.
 
"Sedangkan mikroplastik sekunder berasal dari degradasi plastik sekali pakai yang berukuran lebih besar," jelas Amanda dalam kuliah tamu Program Studi Oseanografi yang merupakan bagian dari Program Nusantara bertajuk 'Mengenal Sampah Laut Mikroplastik'
 
Selain itu, ada juga serat mikroplastik yang merupakan serat sintetis seperti polyester atau nylon dan umum digunakan sebagai pakaian, furnitur, senar pancing, dan jaring ikan. 
 
"Faktanya, ketika kita mencuci 6 kg baju dari serat sintetis, secara tidak langsung kita telah membuang sekitar 700.000 serat mikroplastik ke saluran air dan akan berakhir di laut," paparnya.
 
Karena ukurannya yang sangat kecil, mikroplastik dapat ditemui di mana saja. Dari perairan tropis hingga Arktik, juga pantai yang akrab dengan aktivitas antropogenik sampai laut dalam yang tidak terjamah manusia. 
 
Di Indonesia, mikroplastik dapat ditemukan di perairan laut, sedimen sungai, estuari, sedimen di lingkungan terumbu karang, bahkan dalam perut ikan. Jumlah sampel ikan di Indonesia yang mengandung mikroplastik bahkan 5 kali lebih banyak dibandingkan di Amerika.
 
 
Halaman Selanjutnya
Fiber dan fragmen adalah jenis…
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan