Namun, benarkah baju hitam selalu membuat kita merasa lebih panas? Atau ini hanya mitos belaka? Mari kita telusuri faktanya.
Warna Pakaian dan Penyerapan Panas
Secara umum, warna pakaian memang mempengaruhi seberapa banyak panas yang diserap. Warna hitam cenderung menyerap lebih banyak sinar matahari dibandingkan warna putih, yang memantulkan sebagian besar cahaya yang diterimanya.Hal ini membuat baju hitam sering dianggap sebagai pilihan yang kurang tepat untuk dipakai di cuaca panas, karena dapat meningkatkan suhu tubuh.
Namun, sebuah studi pada tahun 1980 menunjukkan bahwa orang-orang Bedouin, yang tinggal di gurun panas, justru sering memakai jubah panjang berwarna hitam.
Ini mungkin tampak bertentangan dengan logika umum, tetapi ternyata pakaian hitam yang longgar dapat menciptakan aliran udara di antara kain dan kulit, yang membantu mendinginkan tubuh.
Efek ini menyerupai cerobong udara, di mana panas yang terjebak di antara kain akan segera mengalir keluar sebelum menyentuh kulit, terutama ketika ada angin.
Bagaimana Cara Pakaian Hitam Bekerja?
Pada dasarnya, warna hitam menyerap lebih banyak energi dibandingkan warna lain, termasuk energi panas yang dipancarkan oleh tubuh kita sendiri.Menurut Profesor Arturo Quirantes dari University of Granada kepada BBC Mundo, pakaian hitam menyerap panas dari tubuh dan kemudian membuangnya ke lingkungan, terutama jika pakaian tersebut longgar dan ada aliran angin.
Berbeda dengan pakaian putih, yang memantulkan kembali panas tubuh ke arah kulit, sehingga mungkin tidak selalu menjadi pilihan terbaik di situasi tertentu.
Eksperimen yang dilakukan oleh meteorologis Cody Bailey juga menunjukkan bahwa pakaian hitam memang menyerap lebih banyak panas dibandingkan pakaian putih.
Dalam percobaannya, baju hitam yang digantung di luar saat cuaca panas mencapai suhu hingga 113 derajat Fahrenheit, sementara baju putih hanya mencapai 100 derajat Fahrenheit. Ini menunjukkan bahwa warna hitam memang lebih cepat menyerap panas dari matahari.
Pakaian Hitam untuk Cuaca Panas, Tepat atau Tidak?
Jawabannya tergantung pada situasinya. Jika berada di bawah sinar matahari langsung tanpa banyak angin, maka baju hitam memang akan terasa lebih panas dibandingkan warna lain.Namun, jika ada angin atau jika pakaian hitam tersebut cukup longgar, efek pendinginan dari aliran udara dapat mengurangi rasa panas.
Ini menjelaskan mengapa masyarakat gurun memilih pakaian hitam yang longgar, karena mereka mengandalkan aliran udara untuk membantu menjaga tubuh tetap sejuk.
Selain itu, tipe kain juga berpengaruh besar. Kain yang tipis dan longgar dapat membantu meningkatkan sirkulasi udara, yang pada akhirnya membantu mendinginkan tubuh.
Kain dengan kemampuan wicking, seperti poliester atau nilon, dapat membantu mengeluarkan keringat dari tubuh sehingga membuat kita merasa lebih nyaman meskipun memakai pakaian berwarna gelap.
Jadi, anggapan bahwa baju hitam selalu membuat kita lebih gerah adalah sebagian mitos dan sebagian fakta.
Baju hitam memang menyerap lebih banyak panas, tetapi jika dipadukan dengan kain yang tepat dan dipakai secara longgar, justru dapat membantu mendinginkan tubuh melalui aliran udara.
Faktor lain seperti jenis kain, kelembaban, dan aliran udara juga memiliki peran penting dalam menentukan kenyamanan saat cuaca panas.
Jadi, dalam beberapa situasi, pakaian hitam mungkin bukan pilihan yang buruk, bahkan bisa jadi lebih baik jika dipakai dengan cara yang benar.
Baca Juga:
7 Tips Hilangkan Bau Cat yang Menyengat pada Lemari Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id