Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan riset dan teknologi sangat penting. Keduanya berikan kontribusi kuat menghadirkan pertanian modern, maju, dan mandiri untuk menghasilkan pangan berkualitas.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan, pendidikan vokasi pertanian selain ditujukan untuk mencetak generasi pertanian milenial yang berkualitas, juga memperkuat kualitas tenaga pendidik, melalui penelitian strategis yang difokuskan pada diversifikasi pangan.
Senada dengan hal tersebut, Tenaga Pendidik (dosen) Polbabgtan kemudian melakukan penelitian strategis diversifikasi pangan, yaitu model dan analisis kelayakan pemanfaatan jamur mikoriza untuk peningkatan potensi produksi tanaman padi gogo pada lahan suboptinal di Polbangtan Medan.
Selain itu, juga dilakukan penelitian pengaruh teknologi pembenah tanah zeolit terhadap produktivitas dan kelayakan usahatani cabai merah di lahan pasir pantai kulonprogo (Polbangtan Yoma).
Melalui penelitian strategis ini, tenaga pendidik Politeknik Kementerian Pertanian mampu menghasilkan inovasi teknologi yang dibutuhkan masyarakat. Terutama pada era industri 4.0.Inovasi teknologi ini menjadi alternatif dalam mengatasi permasalahan di bidang pertanian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
