Lalu, salah satu anomali cuaca yang sering menjadi pembahasan ialah La Nina. Seperti El Nino, La Nina adalah pola cuaca yang terjadi setiap beberapa tahun. Lantas, apa saja perbedaan keduanya dan kenapa bisa terjadi di Indonesia? Mengutip quipper.com, berikut ini pembahasan mengenai La Nina dan El Nino.
Pengertian
Berasal dari Bahasa Spanyol, memiliki pengertian sebagai 'gadis kecil'. La Nina adalah fenomena alam di mana suhu air laut di Samudera Pasifik menurun, sehingga berada di bawah rata-rata dari daerah sekitarnya. Pendinginan yang tidak biasa ini bahkan bisa terjadi hingga anomali suhu melebihi -0,5 derajat celcius.Biasanya kejadian ini terjadi setiap 2 hingga 7 tahun sekali, tetapi tidak mustahil juga bisa terjadi secara berturut-turut. Umumnya, berlangsung dalam durasi selama beberapa bulan hingga 2 tahun. Menurut catatan yang ada, La Nina pernah terjadi selama 15 kali, yang jika dirata-ratakan, terjadi sekitar 6 tahun sekali.
Baca: Bahan Material Antipeluru Buatan Mahasiswa Unhas Lolos Uji Divisi III Kostrad
Perbedaan El Nino dan La Nina
El Nino dan La Nina merupakan fase ekstrem di dalam siklus El Nino Southern Oscillation (ENSO). Ini merupakan fenomena iklim yang terjadi secara berkala dan berubah-ubah, di antara 3 fase, yaitu netral, La Nina, dan El Nino.Ada beberapa perbedaan lain dari El Nino dan La Nina. Mengutip quipper.com, berikut ini perbedaan El Nino dan Lanina:
El Nino
- Suhu di permukaan laut ebih hangat dari biasanya. Terjadi antara Amerika Selatan dan Garis Waktu Internasional, berpusat di Khatulistiwa dan bergerak menuju derajat garis lintang di kedua sisi khatulistiwa
- Tekanan permukaan udara yang tinggi di Pasifik Barat
- Bermula ketika tradewind Samudera Pasifik tropis mati dan suhu laut menjadi sangat hangat
- Berdampak pada pola musim lebih hangat di Barat Laut Pasifik selama musim dingin dan lebih basah di Barat Daya Pasifik
- Mengurangi kekuatan gaya Coriolis
- Air hangat mengurangi upwelling air sehingga memengaruhi kaya nutrisi laut
- Kecepatan angin rendah
- Lebih dingin dari biasanya. Terjadi di ekuator antara Amerika Selatan dan Garis Waktu Internasional
- Tekanan permukaan udara yang rendah di Pasifik Timur
- Terjadi ketika tradewind bertiup sangat kencang dan suhu laut menjadi lebih dingin dari biasanya
- Musim dingin lebih basah sehingga curah hujan meningkat di Barat Laut Pasifik dan lebih kering di Barat Daya Pasifik
- Meningkatkan kekuatan gaya Coriolis
- Air dingin meningkatkan upwelling perairan laut dingin dalam jumlah kejadian kekeringan, sehingga perairan lebih kaya nutrisi
- Kecepatan angin lebih tinggi