Ia mengungkapkan inovasi ini telah berhasil di uji coba oleh Divisi III Kostrad di Kabupaten Gowa dengan uji tembakan sebanyak tiga kali dan mampu menahan peluru berkaliber 9 mm untuk jarak tembak 10 meter.
Ia menjelaskan selama ini membuat rompi antipeluru menggunakan material berat, mahal dan sulit menemukan bahan di dalam negeri. Dirinya pun memikirkan untuk mencari solusi alternatif menggantikan material bahan antipeluru yang lebih ringan dengan kekuatan yang sama.
"Carbon fiber adalah salah satu bahan yang digunakan. Bahan ini mudah kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, misal dalam pembuatan custom bagian mobil seperti fender mobil, kap mesin dan cover spion," kata Rudi di Makassar, Senin, 29 November 2021.
Setelah dilakukan literasi referensi terhadap material tersebut, kata dia, diperoleh bahwa material ini dapat digunakan dalam pembuatan rompi antipeluru. Ia menjelaskan material antipeluru yang dihasilkan memiliki keunikan dari sisi berat rompi. Inovasi ini jauh lebih ringan dengan kaliber peluru yang sama jika dibandingkan dengan rompi anti peluru yang saat ini dipasarkan.
Baca: Mahasiswa ITS Ciptakan Pemanen Energi untuk Sumber Listrik di Jalan Tol
Selama proses menghadirkan inovasi tersebut, tentu ada kesulitan yang dialami oleh Rudi. Utamanya, dalam melakukan simulasi menggunakanu 'software finite elemen method' sebagai simulasi yang masih tergolong baru.
Dekan Fakultas Teknik Unhas Muhammad Arsyad Thaha mengapresiasi produk inovasi yang dihasilkan oleh mahasiswa. Pihaknya mengaku selalu memaksimalkan dalam memberi dukungan serta menciptakan suasana akademik dan inovasi teknologi. Hal ini sudah dilakukan sejak 2015.
Ia mengungkapkan, inovasi ini menggunakan bahan serat karbon dan resin epoxy sebagai penguat. Kemudian peralatan tambahan adalah mesin vacuum.
Material antipeluru tersebut diproduksi menggunakan metode vacuum bag untuk memaksimalkan jumlah perbandingan serat dan resin yang digunakan. Hal tersebut bertujuan untuk menghasilkan material yang lebih ringan.
"Inovasi ini diharapkan akan semakin mendukung dan meningkatkan profesionalisme bidang militer Indonesia," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News