Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Ini Bedanya Fenomena Cuaca El Nino dan La Nina

Arga sumantri • 30 November 2021 08:06

Penyebab La Nina

Lautan tentu memainkan peran penting dalam cuaca di bumi. Kamu masih ingat kan dengan proses terbentuknya awan hingga menjadi hujan? Proses ini terjadi di atas air laut hangat yang menguap. Lalu, ketika ada angin kencang yang berhembus, air hangat beserta awan dan badai bergerak menuju ke bagian barat. 
 
Dalam kondisi normal, hal ini akan menyebabkan cuaca yang normal. Namun, pada saat La Nina terjadi, angin di Samudera Pasifik jauh lebih kuat sehingga mendorong lebih banyak air laut hangat ke barat. 
 
Hal ini menyebabkan massa air dingin di bagian timur Samudera Pasifik bergerak ke atas atau dikenal dengan upwelling. Sehingga, sering muncul di daerah barat Pasifik, Indonesia, dan Australia Utara yang menyebabkan curah hujan jadi lebih tinggi.

Sebenarnya, La Nina ini akan sangat berdampak kalau di wilayah tersebut enggak memiliki sistem resapan air yang bagus. Soalnya, biasanya mengakibatkan hujan yang cukup lama dan bisa membuat suatu daerah jadi tergenang dan banjir. 
 
Bukan hanya curah hujan yang lebih tinggi, ombak tinggi juga bisa terjadi hingga 3,5 meter yang sangat membahayakan buat para nelayan tradisional. Tapi, untungnya hal ini bisa diprediksi satu tahun sebelumnya dengan mengikuti pola kejadiannya. 
 
Seri satelit cuaca bernama GOES-R bisa membantu para peneliti untuk memetakan peningkatan petir dan mengeluarkan peringatan cuaca buruk yang lebih akurat dan lebih awal.
 
Baca: Profesor National Taiwan University: Karbon Aktif Bisa Tangkal Polutan di Udara

Dampak La Nina

Baik El Nino dan La Nina sangat memengaruhi pola curah hujan, tekanan atmosfer, dan sirkulasi atmosfer secara global. Namun, keduanya memiliki dampak yang berbeda. Untuk La Nina sendiri, berikut adalah beberapa dampak yang ditimbulkan:
  1. Potensi hujan meningkat yang terjadi di bagian barat ekuator Samudera Pasifik
  2. Curah hujan jadi berkurang di bagian timur Samudera Pasifik
  3. Angin pasat timur dan juga sirkulasi monsoon menguat
  4. Terjadinya bencana hidrometeorologis seperti longsor dan banjir
  5. Berisiko merusak tanaman seperti tanaman-tanaman semusim dan juga sawah karena hujan yang berkepanjangan lalu banjir
  6. Berkurangnya tangkapan ikan para nelayan karena kurangnya kandungan klorofil-a yang merupakan makanan ikan di lautan
  7. Dampak positif bagi pertanian karena kondisi pengairan di lahan pertanian akan tetap basah karena hujan tetap turun meskipun sedang musim kemarau.

Dampak La Nina di Indonesia

Peningkatan curah hujan di wilayah Pasifik Ekuator Barat, menjadikan Indonesia juga terkena dampak dari La Nina. Cuaca menjadi lebih hangat dari biasanya dan menjadi lebih lembap. Fenomena ini meningkatkan curah hujan, membuat cuaca di musim kemarau Indonesia jadi lebih basah. 
 
Saat ada La Nina, BMKG menyarankan kita untuk tetap mewaspadai wilayah-wilayah yang diprediksi akan mengalami musim hujan di atas normal. Wilayah-wilayah yang terdampak seperti Jawa, sebagian kecil Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua, Bali, dan Sumatera. 
 
Apalagi bagi wilayah atau daerah yang enggak memiliki daerah resapan air yang bagus, seperti Jakarta. Hal ini bisa memperburuk kondisi karena beriringan dengan terjadinya banjir, muncullah berbagai penyakit-penyakit menular seperti kolera, disentri, leptospirosis, diare, dan hepatitis A.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan