Kepala BRIN, Arif Satria. Foto: IPB
Kepala BRIN, Arif Satria. Foto: IPB

Gratis! BRIN Bebaskan Biaya Penggunaan Fasilitas Riset untuk Mahasiswa S1-S3

Ilham Pratama Putra • 23 Desember 2025 11:30
Jakarta: Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Arif Satria menggratiskan biaya penggunaan fasilitas riset yang dimiliki BRIN bagi mahasiswa, baik itu mahasiswa S1, S2 dan S3. Simak syaratnya di artikel berikut ini.
 
Pembebasan biaya itu, kata dia hanya berlaku bagi mahasiswa yang melakukan riset mandiri di fasilitas BRIN. Hal ini kata dia menjadi komitmen BRIN dalam mendukung talenta riset nasional.
 
"Talenta bagus yang selama ini ada di perguruan tinggi khususnya mahasiswa S1, S2 atau bahkan S3 yang memanfaatkan fasilitas BRIN selama ini kan harus bayar, tapi sekarang ini kita akan gratiskan," tutur Arif dalam Melodi BRIN, Senin 22 Desember 2025.

Arif menyebutkan pihaknya juga berencana untuk membuka jabatan fungsional peneliti di kampus. Hal ini untuk meningkatkan jumlah periset di Indonesia.
 
Ia menyoroti jumlah periset di Indonesia yang masih minim. Di mana jumlahnya kurang dari 300 per satu juta penduduk.
 
"Selama ini kan banyak pusat-pusat studi. Nah, pusat-pusat studi yang ada di kampus itu statusnya apa? Tendik (tenaga kependidikan), peneliti pendidikan yang tidak punya karir. Padahal, mereka punya publikasi, mereka punya license, mereka kelar S3, tapi statusnya adalah tendik. Nah, saya kira ini cara untuk bisa menambah jumlah periset," ujarnya.
 
Melalui cara ini, Arif menyebut kekurangan jumlah periset Tanah Air dapat diakselerasi. Tujuannya agar Indonesia mampu meningkatkan daya saingnya di bidang riset dan inovasi.
 
Ia juga mengungkapkan BRIN ingin mendorong para perisetnya untuk dapat berkolaborasi dengan akademisi yang ada di kampus. Hal ini juga dilakukan agar para akademisi di kampus dapat memanfaatkan fasilitas riset yang dimiliki BRIN.
 
"Supaya teman-teman di BRIN juga bisa ter-update dengan perkembangan riset terkini yang selama ini memang kampus juga memiliki kelebihan. Sehingga kita akan coba pertukarkan kampus dengan BRIN ini, dan juga agar pengalaman BRIN yang advance di pada satu sisi yang juga harus dikeluarkan ke kampus. Kampus juga punya kekuatan di sisi lain yang bisa dikeluarkan ke BRIN, sehingga kolaborasinya akan menjadi kuat," papar Arif.
 
Arif menegaskan sudah membuat pemetaan alokasi dana riset untuk tahun 2026. Dana riset itu kata dia akan dimanfaatkan untuk pengembagan inovasi hingga hilirisasi.
 
Setidaknya, kata dia, ada 120 inovasi yang akan lahir dari BRIN. Jumlah 120 itu adalah jumlah minimal.
 
"Saya sudah bisa prediksi, minimal 120 inovasi, itu minimalnya," kata Arif.
 
Jumlah inovasi yang akan hadir di 2026 kata dia bisa lebih besar karena akan ada kontribusi dari kampus. Pihaknya turut menyalurkan dana ke kampus untuk riset.
 
"Kampus yang memiliki riset yang bagus-bagus, akan kita berikan dana yang cukup besar. Jadi ini sekaligus membantu pembangun kampus juga," tutur dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan