Kepala BRIN Arif Satria. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Kepala BRIN Arif Satria. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

BRIN Gandeng Kemendiktisaintek Rancang Agenda Riset Nasional

Ilham Pratama Putra • 22 Desember 2025 20:32
Jakarta: Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Arif Satria mengatakan pihaknya membuka peluang kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Kerja sama BRIN dan Kemendiktisaintek dalam rangka menggagas agenda riset nasional.
 
"Banyak hal yang sekarang sedang kita persiapkan, salah satunya adalah bagaimana merumuskan Agenda Riset Nasional," beber Arif dalam Acara Melodi BRIN di Jakarta, Senin, 22 Desember 2025.
 
Kolaborasi ini akan memperkaya hadirnya gagasan riset. Arif mengatakan Agenda Riset Nasional tidak saja dari BRIN atau dari Kemdiktisaintek.

"Harus dua-duanya karena perguruan tinggi akan menjadi kekuatan," kata dia. 
 
Arif menyebut pihaknya juga berencana membuka jabatan fungsional peneliti di kampus. Hal ini untuk meningkatkan jumlah periset di Indonesia.
 
Ia menyoroti jumlah periset di Indonesia yang masih minim. Saat ini, jumlahnya kurang dari 300 per satu juta penduduk.
 
"Selama ini kan banyak pusat-pusat studi. Nah, pusat-pusat studi yang ada di kampus itu statusnya apa? Tendik (tenaga kependidikan), peneliti pendidikan yang tidak punya karier. Padahal, mereka punya publikasi, mereka punya license, mereka kelar S3, tapi statusnya adalah tendik. Nah, saya kira ini cara untuk bisa menambah jumlah periset," ujar dia. 
 
Melalui cara ini, Arif menyebut kekurangan jumlah periset Tanah Air dapat diakselerasi. Tujuannya agar Indonesia mampu meningkatkan daya saingnya di bidang riset dan inovasi.
 
Ia juga mengungkapkan BRIN ingin mendorong para perisetnya dapat berkolaborasi dengan akademisi di kampus. Hal ini dilakukan agar para akademisi di kampus dapat memanfaatkan fasilitas riset yang dimiliki BRIN.
 
"Supaya teman-teman di BRIN juga bisa ter-update dengan perkembangan riset terkini yang selama ini memang kampus juga memiliki kelebihan. Sehingga kita akan coba pertukarkan kampus dengan BRIN ini, dan juga agar pengalaman BRIN yang advance di pada satu sisi yang juga harus dikeluarkan ke kampus. Kampus juga punya kekuatan di sisi lain yang bisa dikeluarkan ke BRIN, sehingga kolaborasinya akan menjadi kuat," papar Arif.
 
Arif mengatakan pihaknya sudah membuat pemetaan alokasi dana riset untuk tahun 2026. Dana riset itu akan dimanfaatkan untuk pengembagan inovasi hingga hilirisasi.
 
"Saya sudah bisa prediksi, minimal 120 inovasi, itu minimalnya," kata Arif.
 
Jumlah inovasi yang akan hadir di 2026 bisa lebih besar karena akan ada kontribusi dari kampus. Pihaknya turut menyalurkan dana ke kampus untuk riset.
 
"Kampus yang memiliki riset yang bagus-bagus, akan kita berikan dana yang cukup besar. Jadi ini sekaligus membantu pembangun kampus juga," tutur dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan