“Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang persoalan wabah covid-19 atau pagebluk yang tak kunjung usai menimbulkan berbagai pertanyaan, apakah wabah seperti ini belum pernah terjadi pada masa lalu? Seakan-akan pagebluk covid-19 menimbulkan persoalan baru dan kepanikan yang menyebabkan kita terlihat sangat kewalahan dalam menghadapinya," jelas Muhammad Ibnu Prarista dikutip dari siaran pers, Jumat, 10 September 2021.
Oleh sebab itu, mahasiswa Fakultas Hukum ini menyampaikan, perlunya kajian untuk mengetahui jejak dan upaya penanganan pagebluk di masa lalu untuk bisa digunakan sebagai strategi menghadapi wabah di masa kini.
Selain Ibnu, Tim PKM-RSH ini beranggotakann Taruna Dharma Jati dari Fakultas Ilmu Budaya dan Zalsabila Purnama dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dari penelitian yang dilakukan keempat mahasiswa tersebut diketahui bahwa wabah atau pagebluk sudah pernah terjadi pada masa lalu yang termuat di kesusastraan Jawa.
Namun begitu, peristiwa pagebluk yang telah terjadi seakan-akan ditinggalkan dan dilupakan masyarakat sebagai akibat dari pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ibnu mengungkapkan, dalam kajian tanggap darurat wabah covid-19 saat ini adalah pengetahuan budaya tentang pagebluk dan upaya penanganannya pada masa lalu yang termuat di kesusastraan Jawa. Penelitian ini dilakukan di wilayah dalam lingkup Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Kadipaten Pakualaman, Keraton Kasunanan Surakarta, dan Pura Mangkunegaran serta beberapa saksi hidup yang pernah mengalami wabah penyakit Pes di Gunungkidul, Yogyakarta.
Lebih lanjut Ibnu mengungkapkan, hasil penelitian menunjukkan upaya penanganan pageblug dikategorikan dalam dua hal, yaitu dalam tataran konseptual dan historis. Dalam tataran konseptual disampaikan bahwa orang Jawa memaknai terjadinya pagebluk sebagai sebuah fenomena kosmologi yang mendorong manusia untuk mengembalikan keselarasan antara manusia dengan sesama, manusia dengan lingkungan, dan manusia dengan Tuhan.
Baca juga: Penelitian Mahasiswa UGM, Daun Jambu Biji Potensial Atasi Fobia Kanker Mulut
Konsep tersebut dijelaskan melalui sastra tulis berupa naskah Jawa dan melalui sastra lisan dalam beberapa ajaran yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat Jawa seperti Mangasah mingsing budi, memasuh malaning bumi, memayu hayuning bawana. Wabah terjadi karena hukuman dari Bathara Kala kepada orang yang tidak pernah menghargai dan peduli kepada sesama dan lingkungan, dan Tri Hita Karana.
Lalu, penanganan pagebluk secara historis atau sejarah ditemukan bahwa wabah penyakit sudah pernah terjadi bahkan sejak abad ke-16 dan abad ke-20. Wabah yang terjadi pada masa itu antara lain malaria, tuberkolosis, penyakit kulit gudhig, cacar, pes, kolera, dan influenza.
Hal tersebut disampaikan melalui beberapa sastra tulis berupa naskah Jawa seperti Lelara Tuberkolose, Lelembut Kolerah, dan Lelara Influenza.
Dari keseluruhan naskah yang ditemukan termuat pengetahuan tentang jejak dan upaya penanganan pagebluk secara fisik. “Secara umum, seluruh naskah di atas menjelaskan pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan isolasi mandiri bagi orang sakit, serta berbagai upaya seperti suntik vaksin sudah diterapkan pada masa itu,” jelas Ibnu.
Sementara, karya sastra lisan historis memuat upaya penanganan pagebluk secara kosmologi yang diwujudkan dalam bentuk tradisi budaya yakni Kirab Kanjeng Kyai Tunggul Wulung, Upacara Wilujengan Nagari Mahesa Lawung, dan Barikan.
“Pada intinya, tradisi budaya yang dilakukan adalah upaya untuk memohon keselamatan kepada Tuhan YME dan tradisi budaya tersebut merupakan perintah pemimpin atau raja sehingga apabila hal tersebut dipercayai maka dapat meningkatkan imunitas tubuh dan meminimalkan kepanikan masyarakat,” imbuh Taruna.
Taruna menyampaikan, ada benang merah penanganan pagebluk secara kosmologi. Yakni menekankan pentingnya menjaga hubungan antara manusia dengan sesama, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan.
Sementara penanganan pagebluk secara fisik adalah tentang pentingnya menjaga pola hidup bersih diri sendiri dan lingkungan serta isolasi mandiri untuk orang yang sakit. "Dengan adanya pengetahuan tentang jejak terjadinya pagebluk dan upaya penangannya di masa lampau, diharapkan dapat menjadi salah satu strategi menghadapi wabah di masa kini maupun upaya preventif masa depan melalui dua pendekatan yakni pendekatan kebudayaan dan politik kebijakan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id