Ilustrasi: Unsplash.com
Ilustrasi: Unsplash.com

Penelitian: Sel Otak Mampu Memprediksi Masa Depan Saat Tidur

Medcom • 09 Juni 2024 16:30
Jakarta: Apakah Sobat Medcom pernah merasa bahwa mimpimu semalam atau di waktu lampau, ternyata terjadi di masa depan? Berdasarkan hasil penelitian, ternyata ini mungkin saja terjadi loh, dengan kata lain, kita mungkin saja dapat memprediksi masa depan.
 
Penelitian baru menunjukkan bahwa neuron di dalam pusat memori otak kita mungkin tidak hanya mengingat dan memutar pengalaman masa lalu saat kita tidur. Tetapi juga mungkin untuk memprediksi dan mempersiapkan masa depan dengan berlatih aktivitas yang belum terjadi.
 
Melansir dari laman sciencealert.com, sebuah penelitian baru menganalisis gelombang otak tikus yang sedang memecahkan labirin. Pengukuran diambil dengan meneliti aktivitas otak mereka sebelum, selama, dan setelah tikus menyelesaikan tantangan labirin, baik itu saat mereka terjaga maupun tidur.

Penelitian oleh para peneliti dari University of Michigan ini dilakukan untuk mengevaluasi preferensi dan mengetahui bagaimana sel saraf atau neuron bekerja di luar labirin, seperti saat tikus beristirahat atau tidur.
 
"Kami menjawab tantangan ini dengan menghubungkan aktivitas setiap neuron individu dengan aktivitas semua neuron lainnya. Kemampuan untuk melacak preferensi neuron bahkan tanpa stimulus merupakan terobosan penting bagi kami," kata Ahli anestesiologi University of Michigan, Kamran Diba.
 
Tak hanya itu, tim peneliti juga mengembangkan pendekatan atau metode analisis aktivitas neuron yang baru sehingga memberikan wawasan lebih dalam tentang bagaimana otak bekerja. Dengan metode ini, mereka dapat memetakan atau menghubungkan ruang fisik dalam labirin dengan aktivitas neuron secara real-time dan juga melacak aktivitas neuron, baik saat tikus terjaga maupun saat mereka tertidur.
 
Analisis ini dimungkinkan berkat machine learning, yang bisa mengidentifikasi hubungan antar neuron. Hasilnya, ternyata tikus tidak hanya bermimpi tentang tempat yang pernah mereka kunjungi di labirin, tetapi juga seperti sedang bekerja atau bereksperimen pada rute potensial baru.
 
Temuan ini menjadi sangat signifikan dalam memahami "spatial tuning" atau studi penyesuaian spasial, yaitu hubungan antara aktivitas neuron tertentu dengan lokasi tertentu. "Spatial tuning" ternyata merupakan proses yang bersifat dinamis, dan melibatkan otak yang sedang tidur.
 
Menariknya, saat tikus dimasukkan kembali ke labirin setelah tidur, aktivitas neural yang terekam saat mereka tidur ternyata bisa memprediksi cara baru mereka menjelajahi labirin.  Meskipun prediksinya tidak 100% akurat, namun ini menunjukkan adanya hubungan antara mimpi dan rencana masa depan.
 
Ahli saraf dari Rice University di Amerika Serikat, Caleb Kemere menjelaskan, otak mereka bekerja dan memproses informasi baru bahkan saat mereka sedang beristirahat. "Kami dapat melihat perubahan lain yang terjadi selama tidur, dan ketika kami mengembalikan hewan-hewan tersebut ke lingkungannya untuk kedua kalinya, kami dapat memvalidasi bahwa perubahan-perubahan ini benar-benar mencerminkan sesuatu yang telah dipelajari ketika hewan-hewan tersebut tertidur," ujarnya.
 
"Seolah-olah paparan kedua ke ruang angkasa benar-benar terjadi saat hewan sedang tidur," tambahnya.
 
Sudah banyak diketahui bahwa tidur membantu kita membentuk memori. Penelitian ini, meskipun baru melibatkan tikus, menunjukkan kemungkinan adanya proses serupa yang terjadi pada otak manusia.
 
Artinya, saat kita tidur, otak kita mungkin sedang "latihan" untuk menghadapi pengalaman masa depan. Tidur pun semakin terlihat penting bukan hanya untuk mengistirahatkan tubuh, tetapi juga untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan berikutnya.
 
Penelitian yang telah dipublikasikan di jurnal Nature ini memberikan wawasan baru tentang aktivitas otak kita selama tidur yang ternyata memengaruhi segala hal. Mulai dari cara kita belajar hingga bagaimana menjaga otak kita tetap aman dan berfungsi dnegan baik.
 
Caleb Kemere menjelaskan, selama tidur, neuron-neuron di otak tidak hanya berperan dalam menguatkan atau menstabilkan ingatan tentang pengalaman yang telah kita alami. "Belum tentu selama tidur, satu-satunya hal yang dilakukan neuron-neuron ini adalah menstabilkan ingatan akan pengalaman."
 
Ternyata, beberapa neuron juga melakukan hal-hal lain yang penting. Dengan kata lain, selama kita tidur, otak kita tidak hanya mengulang kembali memori, tetapi juga melakukan aktivitas lain yang mungkin berkaitan dengan persiapan untuk menghadapi situasi atau pengalaman baru di masa depan. "Ternyata beberapa neuron pada akhirnya melakukan hal lain." (Shofiy Nabilah)
Baca juga:  Guru Besar UGM Sebut Kemangi dan Sel Punca Berpotensi untuk Pengobatan Alzheimer dan CCD
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan