Saat ini Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) tengah melakukan pengembangan bio-jet fuel. Di mana minyak kelapa menjadi bahan dasar bahan bakar untuk pesawat.
Peneliti Ahli Madya pada Pusat Riset Kimia BRIN, Deliana Dahnum menerangkan hal ini merupakan bagian dari inovasi energi berkelanjutan. Potensi Indonesia untuk membuat bio-jet fuel sangat tinggi.
"Indonesia memiliki potensi besar karena banyak sumber daya alam berupa minyak kelapa yang tumbuh subur di wilayah tropis," ungkap Deliana mengutip laman BRIN, Jumat 29 November 2024.
Dahnum menjelaskan, dalam proses pengembangan bio-jet fuel, minyak kelapa menjadi bahan dasar yang efektif. Ia menggunakan khususnya kelapa yang tidak layak konsumsi, seperti kelapa tua, kecil, atau yang sudah berjamur, untuk diolah menjadi bahan bakar pesawat alternatif.
Melalui inovasi ini, ia meyakini Indonesia tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Tetapi juga mendukung pemanfaatan sumber daya lokal yang ramah lingkungan.
Baca juga: Stella Christie Ungkap Dana Riset Banyak Tak Terserap Kampus Karena Administrasi Ribet |
Untuk mengubah minyak kelapa menjadi bio-jet fuel, dibutuhkan proses katalisis dengan bantuan katalis yang efisien. BRIN mengembangkan katalis berbasis Metal-Organic Frameworks (MOFs), sebuah material inovatif yang diharapkan mampu mengubah minyak kelapa menjadi bio-jet fuel secara produktif dan efektif.
"Pengembangan ini telah mencapai tahap uji coba laboratorium dan menunjukkan potensi untuk dikembangkan pada skala lebih besar, termasuk pada kelapa yang tidak layak konsumsi, guna memaksimalkan keberlanjutan energi,” katanya.
Dahnum pun berharap riset bio-jet fuel dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sehingga mempercepat realisasi penelitian ini ke tahap yang lebih maju. Dengan demikian, dapat berkontribusi langsung sebagai salah satu upaya memenuhi kebutuhan energi Indonesia yang berkelanjutan.
Baca juga: BRIN Kembangkan Teknologi Pengolahan Monasit Dukung Energi Nuklir dan Transisi Energi |
Mengapa Bio-Jet Fuel Itu Penting?
- Ketergantungan tinggi pada bahan bakar fosil.
- Dampak lingkungan dari emisi karbon.
- Kebutuhan energi yang terus meningkat.
- Solusinya energi terbarukan Bio-jet fuel berbahan dasar minyak kelapa jadi salah satu jawabannya.
Katalis MOFS dan Nanopartikel
Sekitar 20-30 persen buah kelapa dalam l pohon kelapa tidak bisa diekspor karena cacat, tidak layak konsumsi. Contohnya seperti kelapa tua, sudah berjamur, terlalu matang, atau terlalu kecil ukurannya.Dari kelapa ini dapat diolah menjadi bahan bakar pesawat alternatif (bio-jet fuel) melalui proses katalisis. Katalis berbasis Metal-Organic Frameworks (MOFS) ini memiliki keunggulan seperti luas permukaan yang besar, dan sisi aktif yang banyak di dalam material.
Tahap Uji Coba
Teknologi ini telah diuji secara laboratorium menggunakan reaktor bertekanan tinggi dan temperatur yang dapat disesuaikan. Melalui inovasi ini, Indonesia tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil tetapi juga mendukung pemanfaatan sumber daya lokal yang ramah lingkungan.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id