Kampus BRIN ilus. DOK BRIN
Kampus BRIN ilus. DOK BRIN

BRIN Kembangkan Teknologi Pengolahan Monasit Dukung Energi Nuklir dan Transisi Energi

Renatha Swasty • 22 November 2024 19:06
Jakarta: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus mengembangkan teknologi pengolahan dan pemurnian monasit sebagai bagian dari upaya mendukung transisi energi dan ketahanan energi nasional. Teknologi yang sudah mencapai tahap pengujian pada skala 50 kg input ini diharapkan dapat ditingkatkan skalanya untuk digunakan pada industri besar, salah satunya di sektor energi nuklir.
 
Peneliti di Pusat Riset Pertambangan BRIN, Widi Astuti, mengatakan monasit yang diolah dan dimurnikan dapat menghasilkan produk-produk dengan kemurnian tinggi. Produk ini diharapkan bisa mendukung berbagai program strategis nasional, terutama dalam mendukung transisi energi dan ketahanan energi negara.
 
"Harapannya dapat menjadi kunci untuk pemurnian monasit yang akan terus dihasilkan dari pengembangan dan pengolahan bahan bakar teknologi nuklir," ujar Widi dikutip dalam unggahan Instagram BRIN @brin_indonesia, Jumat, 22 November 2024.

Monasit mengandung logam tanah jarang (LTJ) yang sangat bermanfaat, seperti lanthanum, neodymium, praseodymium, cerium, dan yttrium. Logam-logam ini digunakan pada berbagai aplikasi, salah satunya mendukung energi transisi, yang kini menjadi fokus utama dalam upaya mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.
 
Selain itu, BRIN juga telah membangun fasilitas pengolahan monasit di Kawasan Sains dan Teknologi GA Siwabessy. Fasilitas ini memungkinkan pengolahan monasit melalui berbagai tahap, mulai dari penggilingan, pencucian alkali, hingga penggunaan peralatan asam untuk memisahkan uranium dan thorium.
 
Baca juga: Mengenal Mesin Akselerator Partikel: Pengertian, Jenis, hingga Cara Kerjanya yang Hampir Secepat Cahaya

Teknologi ini memungkinkan monasit yang sebelumnya hanya menjadi sisa tambang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan uranium dan thorium, yang penting dalam industri nuklir.
 
BRIN telah memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun mengembangkan teknologi pengolahan monasit, yang kini menjadi bagian penting dalam strategi energi nuklir Indonesia. Dengan pencapaian ini, BRIN berharap Indonesia dapat memanfaatkan tenaga nuklir pada tahun 2033 sebagai alternatif energi yang lebih ramah lingkungan.
 
"BRIN telah menghasilkan teknologi kunci dalam pengolahan dan pemurnian monasit untuk menghasilkan produk Th, U, P, dan berbagai elemen logam tanah jarang yang dapat diterapkan pada skala industri," jelas Widi.
 
Ini menjadi langkah besar bagi Indonesia mencapai kemandirian energi dan mendukung penggunaan teknologi lebih ramah lingkungan di masa depan.
 
Monasit bukan hanya memiliki potensi sebagai sumber energi, tetapi juga bisa diolah menjadi mineral fosfat yang berwarna coklat kemerahan. Mineral ini mengandung logam tanah jarang yang banyak dimanfaatkan dalam berbagai industri, seperti elektronik dan kendaraan listrik.
 
Kehadiran BRIN dalam pengolahan monasit menunjukkan komitmen Indonesia untuk terus berinovasi dalam bidang teknologi energi dan mineral, serta memperkuat ketahanan energi nasional. (Suchika Julian Putri)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan