Stasiun luar angkasa Tiongkok, Tiangong. Foto: Science Alert/Shujianyang/Wikimedia Commons
Stasiun luar angkasa Tiongkok, Tiangong. Foto: Science Alert/Shujianyang/Wikimedia Commons

Ditemukan Bakteri Baru dengan Kemampuan Unik di Stasiun Luar Angkasa Tiongkok

Renatha Swasty • 21 Mei 2025 18:04
Jakarta: Sebuah bakteri baru yang belum pernah dikenal sebelumnya ditemukan di stasiun luar angkasa Tiongkok. Studi baru mengungkapkan bakteri tersebut memiliki kemampuan luar biasa untuk bertahan hidup di bawah tekanan ekstrem lingkungan luar angkasa.
 
Dikutip dari laman Science Alert, sampel dari stasiun luar angkasa Tiangong milik Tiongkok menunjukkan jejak bakteri yang belum pernah ditemukan di Bumi, dengan ciri-ciri yang mungkin membantunya bertahan dalam kondisi lingkungan yang sulit ratusan kilometer di atas permukaan planet.
 
Para peneliti dari Shenzhou Space Biotechnology Group dan Beijing Institute of Spacecraft System Engineering memberikan nama studi penemuan tersebut dengan Niallia Tiangongensis, sesuai dengan nama stasiun luar angkasanya. Penelitian telah ini dipublikasikan di International Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology.

Studi mengenai bakteri tersebut dan spesiesnya yang serupa, dapat menjadi “sangat penting” untuk melindungi kesehatan astronot dan fungsionalitas pesawat ruang angkasa dalam misi yang panjang.
 
Sampel diambil dari kabin di dalam stasiun luar angkasa pada Mei 2023 oleh kru Shenzhou-15 sebagai bagian dari salah satu dari dua survei yang dilakukan oleh Program Mikrobioma Area Habitat Stasiun Ruang Angkasa China.
 
Penelitian selanjutnya melacak pertumbuhan mikroba yang hidup di lingkungan stasiun luar angkasa. Hasilnya menunjukkan adanya mikrobioma berbeda dalam komposisi maupun fungsi dari mikrobioma yang ditemukan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
 
Spesies baru ini tampaknya merupakan kerabat dekat dari jenis yang sudah diketahui sebelumnya bernama Niallia circulans, bakteri berbentuk batang yang hidup di tanah yang beberapa tahun lalu dipindahkan ke klasifikasi genus baru, karena sebelumnya dianggap sebagai bentuk patogen dari Bacillus.
 
Seperti spesies Bacillus, N. circulans dan kerabatnya yang hidup di luar angkasa menyimpan bahan kimia penting mereka dalam bentuk spora yang kuat untuk bertahan hidup saat menghadapi masa-masa penuh tekanan. Belum diketahui jelas apakah N. Tiangongensis berevolusi di stasiun luar angkasa atau muncul dalam bentuk spora dengan beberapa ciri khasnya sudah ada.
 
Baca juga: 5 Daftar Bakteri Mematikan di Dunia, Hih! Sampai Ditakuti Ilmuwan

Menurut analisis terbaru yang dipublikasikan mengenai gen dan fungsinya, spesies baru ini memiliki kemampuan unik untuk memecah gelatin sebagai sumber nitrogen dan karbon, kemampuan ini berguna baginya ketika ia perlu membangun lapisan pelindung berupa biofilm untuk berlindung di bawahnya saat kondisi menjadi sedikit sulit.
 
Di sisi lain, spesies ini tampaknya kehilangan kemampuan untuk memanfaatkan zat-zat energi lain yang kemudian menjadi makanan kerabatnya. Hal ini tidak hanya mengungkapkan Niallia dapat menjadi sekelompok mikroorganisme yang beragam, tetapi juga menunjukkan betapa mudahnya beberapa jenis bakteri dapat menyesuaikan diri dengan baik di habitat yang mengorbit.
 
Tidak banyak yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya. Pemeriksaan terhadap 'ruang bersih' yang digunakan NASA untuk mempersiapkan misi Mars Phoenix menemukan puluhan jenis mikroba yang termasuk dalam 26 spesies baru.
 
Sebuah studi terbaru tentang bakteri-bakteri baru ini menemukan kemampuan luar biasa mereka untuk bertahan hidup di kondisi yang dianggap steril ternyata berkaitan dengan gen yang mendukung perbaikan DNA dan ketahanan terhadap zat-zat yang beracun bagi mikroba lain.
 
Memahami “musuh” ini merupakan langkah penting untuk menghadapinya. Apabila tidak bisa mencegah keberadaan mereka atau kemampuan untuk beradaptasi, sangat penting untuk bisa memprediksi bagaimana mikroba akan menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar angkasa.
 
Masih belum dapat dipastikan apakah Niallia Tiangongensis menimbulkan ancaman bagi kesehatan para astronot Tiangong. Mengingat kemampuan kerabatnya yang bisa menyebabkan sepsis pada pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan kemampuannya yang baru ditemukan untuk memecah gelatin, potensi adanya masalah kesehatan dari mikroba luar angkasa ini menjadi isu serius.
 
Dengan rencana peluncuran misi ke Bulan dan tempat lain, sangat penting memahami cara makhluk kecil yang ikut bersama di luar angkasa dapat bertahan hidup jauh dari rumah. (Alfi Loya Zirga)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan