Prototipe aplikasi Anti Covid buatan mahasiswa ITS. Dok Humas ITS.
Prototipe aplikasi Anti Covid buatan mahasiswa ITS. Dok Humas ITS.

Mahasiswa ITS Ciptakan Aplikasi, Bisa Rapid Test dari Rumah

Arga sumantri • 30 Desember 2020 11:42
Surabaya: Tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuat aplikasi bernama Anti Covid. Aplikasi yang bekerja sama dengan tenaga medis dan relawan ini punya fitur unggulan, yaitu layanan rapid test dari rumah.
 
Ketiga mahasiswa pencipta aplikasi ini yaitu Rosalia Kurniasari, Belinda Kezia Purwanto, dan M Dinandya Hendrico yang tergabung dalam Tim Hore. Secara umum, aplikasi ini menawarkan perlindungan diri dari covid-19.
 
Ketua tim, Rosalia Kurniasari (Rosa), menjelaskan, sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum memenuhi aturan protokol kesehatan dan tidak paham mengenai prosedur rapid test. Kemudian, masih banyak juga masyarakat yang takut untuk melakukan rapid test di rumah sakit.

"Karena melihat kemungkinan terjangkit virus covid-19 di rumah sakit sangat tinggi," ungkap Rosa melalui siaran pers ITS, Rabu, 30 Desember 2020.
 
Baca: GeNose Ditargetkan Bisa Rapid Test 1,2 Juta Orang per Hari
 
Rosa mengatakan, pada era new normal ini banyak kepentingan yang membutuhkan hasil rapid test. Misalnya, saat akan menaiki kendaraan umum seperti kereta. Maka dari itu, ia dan tim menyediakan fitur seperti layanan rapid test dari rumah. 
 
"Sehingga masyarakat itu tidak perlu khawatir terkena virus covid-19 dari rumah sakit," terang mahasiswa Departemen Teknik Kimia ini.
 
 

Rosa menjelaskan, pengguna yang telah melakukan rapid test, hasilnya dapat diunduh melalui aplikasi. Apabila pengguna dinyatakan positif, maka pasien akan diberi peringatan isolasi mandiri yang akan diawasi oleh tenaga kesehatan selama 14 hari sesuai dengan aturan yang ada.
 
Mahasiswa angkatan 2019 itu menambahkan, beberapa fitur lain yang ditawarkan yakni pengguna dapat melakukan konsultasi terkait Covid-19 secara daring dengan tenaga medis. Pengguna juga dapat mengetahui berita kesehatan terbaru, khususnya mengenai info covid-19.
 
Menurut dia, aplikasi Anti Covid ini juga dapat membantu mencegah penularan dengan social distancing. Sebab, aplikasi dilengkapi dengan sistem director finding, sehingga mampu melacak lokasi pengguna. Apabila terdapat dua pengguna atau lebih dalam jarak berdekatan, maka akan muncul notifikasi berupa peringatan untuk saling berjaga jarak satu sama lain.
 
Baca: Ada CePAD dan GeNose, Menristek Berharap Tiada Lagi Impor Rapid Test
 
Teknologi yang digunakan untuk melacak lokasi pengguna yaitu menggunakan fitur Bluetooth 5.1 dengan dilengkapi Bluetooth Low Energy (BLE), sehingga tidak banyak menguras baterai ponsel. Selain itu, aplikasi berbasis mobile ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan framework JQuery Mobile.
 
Harapannya, ide ini dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi aplikasi yang sebenarnya. Sehingga dapat membantu melindungi dan mengedukasi masyarakat. Lalu untuk mempermudah pelayanan kesehatan, apalagi di masa pandemi era new normal seperti sekarang ini. 
 
"Tetap saja, semua ini juga perlu dukungan berupa kesadaran masyarakat akan pentingnya mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan yang berlaku," ungkap Rosa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan