"Oleh karena itu, benih untuk budidaya masih diambil dari alam dengan menggunakan alat pengumpul benih baik yang masih bening (benih lobster) atau yang sudah mulai berwarna (juvenile)," jelas Sigit.
Sigit menambahkan, masa pendedaran benih dilakukan dengan menggunakan kurungan bermata satu dengan pakan ikan cacah, dan diberikan rumput laut sebagai pelindung. Masuk tahap pembesaran, lobster dipilah berdasarkan ukuran untuk mengurangi kepadatan dan mengurangi potensi kanibalisme. Masa pemeliharaan untuk mencapai berat 200 gram memerlukan waktu enam hingga tujuh bulan.
Peneliti budidaya kelautan, Balai Biro Industri Laut LIPI, Varian Fahmi, menjelaskan, budidaya lobster di laut dapat dilakukan dengan keramba jaring apung. Sementara untuk budidaya darat dapat dilakukan pada bak-bak beton.
Penggunaan pakan buatan seperti moist atau penambahan spirulina dapat mempengaruhi pertumbuhan berat lobster jika dibandingkan dengan pakan ikan rucah. Pakan yang diberikan sebaiknya tidak dalam jumlah yang banyak untuk satu kali pemberian.
"Pemberian pakan dalam jumlah cukup selama beberapa kali dalam sehari dapat mengurangi datangnya biota kompetitor seperti kepiting ke dalam wadah pemeliharaan. Hal ini juga dapat mengurangi biaya pakan untuk pembesaran anakan lobster," ujar Fahmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News