Dari hasil uji flowcytometry diketahui bahwa senyawa isolat mannotriose dapat menghambat siklus sel kanker MCF-7 pada fase G2/M. Hasil analisis imunositokimia diketahui bahwa isolat senyawa mannotriose mampu menghambat ekspresi protein Bcl-2, COX-2, Cyclin D1, Cyclin E dan mampu meningkatkan ekspresi protein p53 pada sel MCF-7.
Hasil molecular docking diketahui bahwa senyawa isolat mempunyai afinitas ikatan yang kuat pada protein Bcl-2, COX-2, Cyclin D1, Cyclin E dan VEGF dibandingkan dengan beberapa senyawa pembanding yang lain.
"Sehingga hasil penelitian ini dapat menyimpulkan senyawa isolate mannotriose dapat menghambat pembelahan dan perkembangan sel kanker payudara MCF-7 dengan menghambat fase G2/M dan memacu terjadinya apoptosis, serta mempunyai selektivitas yang baik pada sel normal sehingga dapat menjadi kandidat senyawa antikanker potensial pada kanker payudara," terangnya.
Berdasarkan hasil penelitian ini, ia berharap isolat senyawa aktif mannotriose dapat menjadi alternatif pengobatan penyakit kanker payudara khususnya pada penghambatan fase G2/M. Isolat senyawa mannotriose memiliki aktivitas sitotoksik yang sangat kuat pada sel kanker payudara MCF-7 dan mempunyai tingkat toksisitas dan selektivitas yang baik pada sel normal Vero.
Hal ini, kata dia, menjadi prospek yang bagus untuk pengembangan agen antikanker yang poten dan mempunyai tingkat keamanan yang baik bagi pasien yang diterapi menggunakan isolat senyawa tersebut. Meski begitu, penelitian ini masih perlu dilanjutkan pada fase berikutnya.
"Sampai kepada uji klinik dan diharapkan mendapatkan hasil uji yang baik sehingga menjadi harapan baru pengobatan penyakit kanker payudara," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News