Syncrom, sistem pendeteksi kerumunan buatan mahasiswa UGM. Foto: Dok Humas UGM.
Syncrom, sistem pendeteksi kerumunan buatan mahasiswa UGM. Foto: Dok Humas UGM.

Mahasiswa UGM Ciptakan Syncrom, Sistem Pendeteksi Kerumunan

Arga sumantri • 04 Agustus 2021 22:06
Yogyakarta: Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan sistem deteksi kerumunan guna mencegah penularan covid-19. Sistem ini disebut mampu memberikan informasi cukup rinci terkait kerumunan.
 
"Sistem yang kami kembangkan ini dapat mendeteksi adanya kerumunan sekaligus menampilkan informasi kapan dan di mana kerumunan terjadi," kata Ketua tim peneliti, Zulfa Andriansyah, mengutip siaran pers UGM, Rabu, 4 Agustus 2021. 
 
Zulfa menjelaskan, sistem yang diberi nama System of Detection and Crowd Mapping (Syncrom) ini dibuat berbasis Deep Learning dan WebGIS. Melalui sistem ini, dapat mendeteksi adanya kerumunan dengan menyajikan informasi jumlah massa dan menampilkan visualisasi kondisi di lapangan, baik waktu dan tempat terjadinya kerumunan secara mendekati realtime

"Dengan platform ini sistem pemantauan bisa dilakukan secara terus-menerus selama 24 jam. Data terus diupdate setiap 30 detik," terang mahasiswa Fakultas Geografi UGM ini. 
 
Syncrom dikembangkan oleh Zulfa bersama keempat rekannya yaitu M. Ihsanur Adib (Kartografi dan Penginderaan Jauh), Wahyu Afrizal Bahrul Alam (Teknologi Informasi), Malik Al-Aminullah Samansya (Teknik Nuklir), dan Najmuddin Muntashir ‘Abdussalam (Teknik Industri). Tim di bawah bimbingan Taufik Hery Purwanto.
 
Baca: Inovasi Mahasiswa UMP, Permen Anticorona Terbuat dari Bawang Merah
 
Purwarupa ini lahir lewat Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) tahun 2021 yang memperoleh dana hibah pengembangan sebesar Rp9 juta dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). 
 
Ia menambahkan dalam sistem ini juga dilengkapi dengan fitur peringatan dini adanya kerumunan. Peringatan adanya kerumunan di lokasi terdeteksi akan disampaikan melalui pengeras suara secara otomatis. 
 
Syncrom juga bisa mendeteksi kerumunan melalui input data visual yang diproleh melalui CCTV lewat web cam yang terhubung dengan komputer lokal. Namun, sebelumnya telah diprogram dengan deep learning untuk mendeteksi keberadaan manusia dan memprediksi kerumunan di suatu lokasi diteruskan ke sistem untuk dianalisis. 
 
Setelah itu, hasil data dikirimkan ke WebGIS dalam bentuk informasi terkait lokasi, waktu, dan jumlah kejadian kerumunan yang berada di satu lokasi terpantau CCTV. "Jika data yang muncul menunjukkan adanya kerumunan maka voice alert akan berbunyi untuk memberikan peringatan," jelasnya.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan