Ilustrasi. Medcom.id/Ahmad Mustaqim
Ilustrasi. Medcom.id/Ahmad Mustaqim

Hati-hati Cacing Hati Hingga Antraks pada Hewan Kurban, Begini Cirinya

Citra Larasati • 29 Juni 2021 08:00
Jakarta:  Dalam memilih hewan kurban kesehatan menjadi salah satu faktor utama yang harus diperhatikan. Dengan memiliki wawasan mengenai penyakit hewan ternak kita dapat lebih cermat dalam memilih hewan ternak untuk kurban
 
Hal ini dikemukakan Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM),Dr. drh. Soedarmanto Indarjuliant.  Seperti karakteristik penyakit pada manusia, penyakit hewan dapat dibagi menjadi dua yaitu infeksius dan noninfeksius.
 
"Pada penyakit infeksius sering disebabkan oleh agen yang hidup sedangkan non infeksius tidak,” jelas Soedarmanto dikutip dari laman UGM.

Contoh penyakit infeksius adalah cacing hati, antraks, dan TBC. Sedangkan penyakit yang noninfeksius antara lain kembung, keracunan, dan hipokalsemia (kekurangan kalsium).
 
Kemudian yang paling sering ditemui pada hewan kurban adalah cacing hati dan antraks. Cacing hati dan antraks dapat juga memberikan pengaruh buruk bagi kesehatan manusia.
 
“Biasanya penyakit cacing hati berlangsung lama dan menyerang pada hewan yang sudah dewasa,” imbuh Soedarmanto.
 
Baca juga:  Dosen UGM Bagikan Kriteria Hewan Ternak yang Layak Kurban
 
Untuk mengidentifikasi penyakit cacing dapat melihat gejala klinis yaitu kurus, terkadang diare, serta rambut dan kulit hewan menjadi kusam. Selanjutnya perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan sampel feses dan darah.
 
Tindakan penangannya juga harus diputuskan oleh dokter hewan.  “Kemudian pada hewan yang terkena antraks tidak mudah untuk melihat gejalanya, namun seringkali hewan mati mendadak dengan lubang alami yang mengeluarkan darah berwarna hitam,” tuturnya.
 
Antraks dapat menular pada manusia ketika mengonsumsi daging hewan atau kontak langsung dengan hewan yang memiliki penyakit ini. Oleh karena itu, hewan ternak yang memiliki penyakit antraks tidak boleh untuk disembelih dan harus dilaporkan ke Dinas Kesehatan Hewan Peternakan terkait karena perlu dilakukan penanganan lebih lanjut.
 
“Pada hewan yang memiliki penyakit antraks akan dilakukan isolasi dan ketika proses penanganan hewan yang sudah mati pun membutuhkan perhatian yang khusus,” jelas Soedarmanto.
 
Edukasi terkait penyakit hewan kurban diharapkan dapat menjadi wawasan bagi peternak sekaligus masyarakat umum sehingga dapat lebih cermat dalam memilih hewan kurban. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan