Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) Dr. dr. Hanny Nilasari, Sp.D.V.E., Subsp.Ven. DOK UI
Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) Dr. dr. Hanny Nilasari, Sp.D.V.E., Subsp.Ven. DOK UI

Doktor UI Bikin Modul Pembelajaran Infeksi Menular Seksual untuk Remaja

Renatha Swasty • 09 Agustus 2024 21:05
Jakarta: Kesehatan reproduksi dan infeksi menular seksual (IMS) di kalangan remaja merupakan isu penting yang perlu ditangani serius. Terbatasnya pengetahuan sebagian besar remaja Indonesia tentang kedua hal tersebut berkontribusi pada tingginya kasus IMS serta kehamilan yang tidak diinginkan.
 
Hal ini mendorong dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) Dr. dr. Hanny Nilasari, Sp.D.V.E., Subsp.Ven., membuat modul yang diberi nama “Generasi Bebas Infeksi Menular Seksual (GBIMS)". Modul pertama di Indonesia, komprehensif, dan mudah diakses ini disusun dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap, dan perilaku (PSP) remaja terkait kesehatan reproduksi dan IMS.
 
Pembuatan Modul GBIMS dilakukan dalam tiga tahap berbasis penelitian kualitatif dan kuantitatif. Pertama, studi pendahuluan untuk mencari kebutuhan dan menilai pengetahuan dasar remaja, serta menampung aspirasi guru dan orang tua murid Sekolah Menengah Atas (SMA) atau yang setara.

Studi ini dirancang bersama psikolog klinis dan dokter spesialis dermatologi venereologi dan estetika yang mendalami kesehatan reproduksi dan IMS. Hasil studi kemudian digunakan untuk menyusun modul yang terdiri atas delapan bab.
 
Pada tahap kedua peneliti membuat modul berbentuk video animasi yang menarik dan informatif dalam format daring atau e-learning. Selanjutnya, tahap ketiga, uji coba modul dengan penelitian acak tersamar ganda, yang membandingkan peningkatan pengetahuan, perubahan sikap, dan perilaku antara kelompok uji coba dengan kelompok kontrol.
 
Penelitian Hanny melibatkan lebih dari 600 siswa SMA/SMK/MA swasta dan negeri yaitu, 327 siswa di penelitian tahap awal dan 358 siswa dari 21 sekolah meliputi 6 wilayah DKI Jakarta pada tahap implementasi modul. Hasil penelitian menunjukkan siswa yang mengikuti Modul GBIMS mengalami peningkatan bermakna dalam hal pengetahuan, sikap, dan perilaku terkait kesehatan reproduksi dan IMS.
 
Sebaliknya, kelompok kontrol tidak menunjukkan peningkatan pengetahuan bermakna, meskipun ada sedikit perubahan dalam sikap dan perilaku. Secara keseluruhan, nilai PSP siswa Modul GBIMS lebih baik dibandingkan dengan siswa yang tidak mendapatkan modul.
 
Dari penilaian penapisan faktor risiko IMS yang terintegrasi di dalam modul, terlihat sebagian besar siswa, yaitu 73,5 persen siswa tidak berisiko, 22,9 persen siswa berisiko, dan 3,6 persen siswa sangat berisiko terkena IMS.
 
“Dengan adanya modul ini, diharapkan remaja Indonesia dapat lebih memahami pentingnya kesehatan reproduksi dan cara mencegah IMS, sehingga dapat mengurangi kejadian IMS dan kehamilan tidak diinginkan di kalangan remaja,” ujar Hanny pada sidang Promosi Doktor yang diselenggarakan oleh Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran FKUI dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Jumat, 9 Agustus 2024.
 
Ia berharap modul GBIMS dapat menjadi perangkat edukasi yang penting untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi yang dapat diakses mandiri di kalangan remaja. Selain memberikan informasi yang komprehensif, modul ini juga dirancang agar mudah diakses dan dipahami, sehingga remaja dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
 
Hanny mendapatkan gelar Doktor setelah berhasil mempertahankan disertasi berjudul “Pengaruh Modul Generasi Bebas Infeksi Menular Seksual (GBIMS) dalam Meningkatkan Pengetahuan, Perubahan Sikap, dan Perilaku terhadap Kesehatan Reproduksi pada Remaja Indonesia”.
 
Tim penguji diketuai oleh Prof. Dr. dr. Suhendro, Sp.PD, Subsp.P.T.I. dengan anggota Prof. Dr. dr. Sarwono Waspadji, Sp.PD, Subsp.E.M.D; Dr. dr. I Putu Gede Kayika, Sp.OG, Subsp.Obginsos., MPH; Prof. Dr. Kemal N. Siregar, S.K.M., M.A., PhD; dan penguji tamu dari Universitas Udayana, Dr. dr. A.A.G.P. Wiraguna Sp.D.V.E., Subsp.Ven.
 
Sidang promosi tersebut diketuai oleh Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB, dengan promotor sidang adalah Dr. dr. Wresti Indriatmi, Sp.D.V.E., Subsp.Ven, M.Epid, dan ko-promotor Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A, Subsp.T.K.P.S. dan Dr. dr. Aria Kekalih, M.T.I.
 
“Modul yang diciptakan oleh dr. Hanny ini mudah-mudahan bisa bermanfaat dan bisa diaplikasikan, khususnya untuk kita yang ada di DKI Jakarta, bisa menjadi masukan untuk Dinas Pendidikan DKI sehingga bisa diterapkan untuk remaja-remaja kita. Tentunya kita berharap sesuai dengan topiknya sendiri, modul ini tujuannya adalah agar remaja bebas dari infeksi menular seksual, karena kita tahu kalau dari awal sudah punya masalah (IMS) tentu itu akan berkepanjangan,” kata Ari.
 
Baca juga: Pertama di Indonesia, Mahasiswa Doktor UI Kembangkan Penentuan Terapi Stroke dengan AI

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan