Dilansir dari laman phys.org, dua set riak ini mengindikasikan keberadaan air dangkal terbuka ke udara Mars, tidak tertutup es seperti yang diperkirakan beberapa model iklim.
Riak adalah salah satu indikator paling jelas dari genangan air purba yang bisa diberikan oleh catatan geologi. Tim peneliti memperkirakan riak terbentuk sekitar 3,7 miliar tahun lalu, yang mengindikasikan kalau atmosfer dan iklim Mars saat itu cukup hangat dan padat untuk mendukung adanya air cair yang terbuka ke udara.
Penelitian ini diungkap dalam makalah di jurnal Science Advances. Peneliti utama dalam penelitian ini adalah John Grotzinger dari Caltech; Profesor Geologi Harold Brown; dan Michael Lamb, Profesor Geologi.
“Bentuk riak hanya bisa terbentuk di bawah air yang terbuka ke atmosfer dan dipengaruhi oleh angin,” kata peneliti postdoctoral Claire Mondro, penulis pertama studi ini dikutip Jumat, 17 Januari 2025.
Lamb, seorang ahli interaksi antara sedimen, air, dan atmosfer di Bumi, membuat model komputer dari riak tersebut untuk menentukan ukuran danau yang menciptakannya. Riak-riak tersebut berukuran kecil-hanya setinggi sekitar 6 milimeter dan berjarak 4 hingga 5 sentimeter.
Baca juga: Kacang Merah Raksasa Terlihat dalam Citra Satelit Mars |
Riak kecil di pasir halus tersebut terbentuk oleh aksi ombak kecil dan batasan ini membatasi pengaturan asli ke danau dangkal dengan kedalaman kurang dari 2 meter. Periode terbentuknya riak, sekitar 3,7 miliar tahun yang lalu, merupakan masa dalam sejarah Mars ketika planet ini diasumsikan menjadi lebih kering.
“Memperpanjang jangka waktu keberadaan air cair akan memperluas kemungkinan kelayakhunian mikroba di kemudian hari dalam sejarah Mars,” kata Mondro.
Riak-riak tersebut ditemukan pada 2022 oleh kendaraan penjelajah Curiosity milik NASA ketika melaju melalui wilayah Kawah Gale di Mars. Satu set riak, singkapan Prow, ditemukan di wilayah yang dulunya berisi bukit pasir yang tertiup angin.
Riak lainnya, yang ditemukan di dekatnya di Band Penanda Batu Amapari, menunjukkan adanya danau dengan kedalaman hingga 2 meter, sedikit lebih lambat dalam sejarah Mars daripada Prow. Kedua set riak tersebut menunjukkan kondisi atmosfer untuk pembentukannya terjadi pada beberapa titik waktu.
“Penemuan riak gelombang merupakan kemajuan penting bagi ilmu paleoklimat Mars,” kata Grotzinger, mantan ilmuwan proyek misi Curiosity, Mars Science Laboratory (MSL).
Peneliti telah mencari fitur-fitur ini sejak pendarat Opportunity dan Spirit memulai misinya pada tahun 2004. Misi-misi sebelumnya, yang dimulai dengan Opportunity pada tahun 2004, menemukan riak yang terbentuk oleh air yang mengalir di permukaan Mars purba, tapi belum bisa dipastikan apakah air tersebut pernah menggenang dan membentuk danau atau laut dangkal.
“Kendaraan penjelajah Curiosity menemukan bukti adanya danau purba yang berumur panjang pada tahun 2014 dan sekarang 10 tahun kemudian, Curiosity menemukan danau purba yang bebas dari es, yang memberikan wawasan penting tentang iklim awal planet ini”.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id