Bukit pasir yang diselimuti lapisan es karbon dioksida nampak seperti kacang merah raksasa. Foto: NASA/JPL-Caltech/University of Arizona (livescience.com)
Bukit pasir yang diselimuti lapisan es karbon dioksida nampak seperti kacang merah raksasa. Foto: NASA/JPL-Caltech/University of Arizona (livescience.com)

Kacang Merah Raksasa Terlihat dalam Citra Satelit Mars

Renatha Swasty • 15 Januari 2025 18:08
Jakarta: Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) milik NASA baru-baru ini merilis pemandangan dari atas ke bawah, legum yang membeku. Dari atas, bentuknya seperti kacang merah raksasa.
 
Kacang merah Mars ini tidak aman dimakan sebab sebenarnya adalah bukit pasir yang membeku di belahan utara Mars. Foto ini diambil untuk membantu ilmuwan menentukan apakah kondisi di Planet Merah dapat mendukung kehidupan di masa lampau.
 
Dilansir dari laman livescience.com, dalam foto yang diambil pada bulan September 2022 dan dirilis ke publik pada bulan Desember 2024, bukit pasir tampak tidak bergerak. Bukit pasir di Mars dan Bumi biasanya berpindah tempat karena angin mengambil butiran pasir dari satu sisi bukit pasir dan menjatuhkannya ke sisi lain, sehingga gurun pasir tampak seperti lautan yang bergerak lambat.

Namun, bukit pasir di foto ini diselimuti lapisan es karbon dioksida selama musim dingin di belahan utara Mars. Embun beku ini menghentikan angin untuk meraup pasir, sehingga bukit pasir tidak bisa berpindah tempat sampai musim semi tiba.
 
Foto-foto bukit pasir yang diselimuti es membantu ilmuwan mempelajari apakah air pernah ada di permukaan Mars dalam waktu cukup lama sehingga kehidupan bisa berevolusi dan bertahan hidup di sana. Meskipun es terbuat dari karbon dioksida, bukan air, tapi es tetap memengaruhi kemungkinan Mars memiliki air dalam waktu lama di masa lalu.
 
Baca juga: 10 Temuan Menarik di Mars Sepanjang 2024, Ada 'Laba-Laba' hingga Wajah Tersenyum

Jumlah karbon dioksida di Mars bervariasi, tergantung pada posisi planet ini terhadap matahari. Berbeda dengan Bumi yang bila bergoyang sedikit saat berputar pada sumbu yang sedikit miring, bisa membuat musim yang berbeda.
 
Tapi, kemiringan aksial Mars sangat bergoyang selama jutaan tahun, dan secara drastis mengubah musim-musimnya. Ketika Mars miring cukup jauh, es karbon dioksida berubah menjadi gas dalam skala besar - cukup untuk membuat atmosfer Mars menjadi lebih tebal.
Atmosfer yang lebih tebal ini mungkin cukup untuk mendukung air dalam bentuk cair dalam waktu yang lama.
 
Dengan pemahaman lebih baik tentang bagaimana es karbon dioksida datang dan pergi dalam kondisi saat ini di Mars, para ilmuwan bisa membuat prediksi yang lebih baik tentang iklim masa lalu di Mars.
 
Mempelajari bagaimana embun beku berubah seiring dengan perubahan musim juga bisa membantu para ilmuwan mengenali formasi geologi yang disebabkan oleh karbon dioksida. Sehingga, bisa mengungkap lebih banyak detail mengenai pergeseran iklim di Mars.
 
Apabila ada periode waktu ketika iklim mendukung air cair yang stabil, ada kemungkinan besar Mars bisa mendukung kehidupan mikroba - dan bahkan mungkin masih bersembunyi di suatu tempat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan