Lempar Jumrah. Foto: BPKH
Lempar Jumrah. Foto: BPKH

Apa Itu Lempar Jumrah Dalam Haji? Ini Makna, Tempat hingga Tata Caranya

Citra Larasati • 08 Juni 2025 19:09
Jakarta:  Melontar jumrah menjadi salah satu dari rangkaian ibadah haji yang dilakukan jamaah haji pada 10 hingga 13 Dzulhijjah. Namun apa itu lempar jumrah dan maknanya? Yuk kita simak artikel berikut ini.
 
Lempar jumrah artinya melemparkan batu kerikil pada waktu, tempat, dan jumlah yang sudah ditentukan. Terdapat tiga tempat jumrah di mina, yaitu Jumrah ula, Jumrah Wustho, dan Jumrah Aqabah.

3 Tempat Jumrah

Jumrah ula

Mengutip laman darunnajah.com, Jumrah Ula terletak dekat dengan masjid Khoif. Jarak antara jumrah wustho dan jumrah ula kurang lebih 156,5 meter.

Jumrah Wustho

Jumrah ini terletak di tengah antara Jumrah Ula dan Jumrah Aqabah. jaraknya antara jumrah ula dan jumrah aqabah kurang lebih 117meter.

Jumrah Aqabah

Jumrah aqabah ini terletak paling dekat dari Mekkah.

Tempat Mencari Batu Jumrah

Untuk melempar jumrah aqabah pada hari Nahar, jamaah haji perempuan disunahkan mencari batu kerikil di Muzdalifah, sehingga dirinya bisa lebih siap tiba di Mina.
 
Adapun, untuk lempar jumrah pada hari-hari tasyriq di Mina, boleh mencari batu kerikil di mana saja.
 
Baca juga: Mengenal Kartu Nusuk, Identitas Wajib Jemaah Haji untuk Akses Layanan di Tanah Suci

Jumlah batu Jumrah

Jumlah batu kerikil yang harus dikumpulkan jamaah haji perempuan itu tergantung pada berapa hari yang akan dihabiskannnya untuk mabit di Mina.  Jika ia memilih nafar Tsani dia harus mengumpulkan sebanyak 70 batu kerikil. Tetapi, jika dia memilih naffar awal dia harus mengumpulkan 49 batu kerikil.

Manasik lempar jumrah diawali dengan lempar jumrah aqabah pada hari nahar dengan 7 batu kerikil. Jadi, sisa batu kerikil masih ada 63 buah untuk lempar jumrah selama 3 hari di Mina atau 42 buah untuk lempar jumrah selama 2 hari di Mina. setiap harinya 21 batu kerikil dibuat melempar dan setiap lemparan 7 buah batu kerikil.

Makna Lempar Jumrah Dalam Berhaji

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan, lempar jumrah bukan sekadar ritual melempar batu ke jamarat, tetapi merupakan simbol pengusiran sifat-sifat buruk dalam diri.
 
“Ini kan mengikuti teladan Nabi Ibrahim. Jadi, ini adalah peristiwa simbolik untuk melempar dan mengusir setan. Termasuk setan di sini adalah nafsu kita sendiri,” ujar Menag di depan Jamarat, dikutip dari laman Kemenag.
 
Nasaruddin memaparkan, makna terdalam dari lempar jumrah adalah proses penyucian diri. Ia mengajak jemaah haji Indonesia untuk menjadikan momen ini sebagai saat mengintrospeksi diri dan melepaskan berbagai sifat buruk yang selama ini membelenggu.
 
“Makna pelemparan jumrah adalah tentang mengusir segala bentuk godaan dan sifat buruk dalam diri kita, keserakahan, amarah, pelit, suka memfitnah, berbohong, dan mencela orang lain. Tinggalkan semua itu di sini, kuburkan sifat-sifat buruk itu di sini,” ucapnya.
 
Menag juga mengimbau jemaah haji Indonesia untuk mengisi sisa waktu di tanah suci dengan memperbanyak ibadah, doa, dan syukur. “Yang harus kita bawa pulang ke tanah air adalah jiwa yang kembali suci, kembali ke fitrah. Insya Allah, itu yang akan menyelamatkan kita,” pesannya.
 
Untuk pelaksanaan lempar jumrah, Kepala Bidang Perlindungan Jamaah Harun mengimbau seluruh jemaah haji Indonesia untuk mematuhi ketentuan waktu pelaksanaan lempar jumrah yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi, yakni mulai pukul 07.00 WAS hingga 10.00 WAS.
 
Menurut Harun, kepatuhan terhadap jadwal ini sangat penting untuk mencegah terjadinya kepadatan dan potensi risiko keselamatan. “Pemerintah Arab Saudi memberikan waktu pelaksanaan lontar jumrah dari jam 07.00 sampai 10.00 pagi. Jika lewat waktu itu, jemaah akan bercampur dengan negara lain, yang bisa menimbulkan kepadatan dan risiko keselamatan,” ujar Harun.
 
Selain mengingatkan soal waktu, Harun juga menyampaikan, bagi jemaah yang sedang dalam kondisi kurang sehat atau lansia, disarankan untuk tidak memaksakan diri dan dapat memilih opsi badal (diwakilkan) agar keselamatan tetap terjaga.
 
“Dengan kepatuhan ini, insya Allah ibadah berjalan lancar, aman, dan jemaah dapat menjalankan seluruh rangkaian haji dengan baik,” tutur Harun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan