Ia menuturkan perkembangan anak juga dapat dipengaruhi kesehatan mental ibu. Kesehatan mental ibu secara signifikan memengaruhi perkembangan anak.
"Anak dari ibu dengan gangguan mental umum yang rendah memiliki hasil yang lebih baik dalam perkembangan kognitif, bahasa ekspresif, dan motorik," kata Risatianti dalam diseminasi temuan awal penelitian AASH/Seamo Refcon di Jakarta, Kamis, 13 Februari 2025.
Gangguan mental yang dimaksud beragam. Ada gejala depresi yang dihitung dalam skala ringan hingga sedang.
"Depresi pada ibu ini berkontribusi pada keterlambatan perkembangan anak, bahkan untuk stunting anak ini juga ada pengaruhnya," tutur dia.
Pelibatan orang tua dan masyarakat menjadi penting dalam konteks penanganan mental ibu. Risatianti menekankan perlu ada dorongan lingkungan yang bisa mengatasi depresi pada ibu.
Country Lead AASH, Umi Fahmida, mengatakan studi dari penelitian ini terdiri atas dua komponen, yakni observasi kohort ibu hamil yang dilanjutkan hingga anak mereka berusia 24 bulan. Kemudian, studi intervensi dengan menggunakan telur sebagai makanan tambahan.
"Hal ini untuk mengetahui efektivitas peningkatan kualitas asupan selama kehamilan terhadap epigenetik dan stunting pada bayi," papar dia.
Selama penelitian, berbagai pengumpulan data dilakukan berdasarkan pendekatan anak secara utuh. Menurut Umi, setidaknya ada empat komponen yang ditampilkan dalam penelitian.
Pertama, profil asupan dan status gizi, epigenetik, genetik dari anak dan kedua orang tua, serta saluran cerna (komponen fisik). Kedua, perkembangan anak yang meliputi proses berpikir, kemampuan bahasa dan motorik, kesiapan belajar, serta asuhan psikososial (komponen kognitif).
Ketiga, lingkungan belajar anak usia dini (komponen pendidikan). Keempat, lingkungan pangan termasuk WASH, keamanan pangan dan rantai nilai pangan dari makanan padat gizi (komponen pangan).
"Pengumpulan data dilakukan di beberapa tahapan pada 1.000 hari pertama kehidupan, yakni masa kehamilan, menyusui dan periode makanan pendamping ASI," tutur dia.
Umi mengatakan penelitian itu merancang intervensi yang bertujuan mencegah, mengatasi, dan mengembalikan beberapa karakteristik utama dari stunting. "Diharapkan hasil temuan awal ini dapat memberikan informasi penting yang relevan bagi para pengambil kebijakan dalam mendorong percepatan penurunan stunting," harap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id